Kapal perang dan kapal selam Rusia kembali menembakkan empat rudal jelajah ke sebuah pangkalan ISIS di Suriah. Rudal Kalibr diluncurkan dari Laut Tengah oleh kapal Admiral Essen dan kapal selam Krasnodar.
Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataanya Rabu 31 Mei 2017 yang dikutip Sky News mengatakan serangan menargetkan pejuang dan senjata ISIS di dekat Palmyra.
Dikatakan operasi tersebut berhasil dan telah menghancurkan sebuah kelompok yang berpindah ke kota kuno dari Raqqa, Suriah. Moskow juga mengaku telah memperingatkan Amerika Serikat, Turki dan Israel menjelang serangan tersebut.
Namun Rusia tidak menyebutkan kapan tepatnya pemboman tersebut terjadi.
Pasukan Suriah yang didukung oleh serangan udara Rusia merebut Palmyra pada bulan Maret tahun lalu dan Moskow bahkan terbang ke St Petersburg’s Mariinsky Theatre Orchestra untuk memainkan konser di antara reruntuhan kota untuk merayakan penggulingan ISIS di daerah tersebut.
ISIS merebut kembali situs warisan dunia UNESCO delapan bulan kemudian sebelum dipukul mudnur lagi oleh pasukan pemerintah Suriah pada bulan Maret tahun ini. Hingga saat ini pertempuran di sekitar Palmyra terus berlanjut.
Serangan tersebut terjadi beberapa minggu setelah Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump membahas Suriah dan mengalahkan ISIS.
Perundingan tersebut diadakan pada saat hubungan yang tegang antara Moskow dan Washington setelah Trump memerintahkan sebuah serangan rudal ke sebuah pangkalan udara pemerintah Suriah setelah menuduh Suriah menggunakan senjata kimia pada tanggal 4 April dan menyebabkan lebih dari 80 orang meninggal.
Sebagai tanggapan, Amerika menembakkan 59 rudal jelajah di pangkalan militer Sharyat, sebelah tenggara Homs.
Baca juga:
Anjing Tua dengan Kekuatan Baru, Kapal Selam Kelas Antey Rusia akan Diinstal Rudal Kalibr