Site icon

6 Senjata Rusia yang Mengejutkan Barat

sU-57

Dalam beberapa dekade terakhir, Barat telah mengejek kekuatan militer Rusia. Negara ini disebut menggunakan teknologi kuno dan mengalami kemunduran industri pertahanan setelah Perang Dingin berakhir.

Tetapi Rusia membungkam semua ejekan itu. Di tengah situasi ekonomi yang terseok-seok akibat sanksi dan harga minyak yang turun drastic, Moskow dengan gagahnya memamerkan kekuatan militer mereka.

Di sisi lain dalam dua dekade terakhir Barat telah meninggalkan miliaran dolar dalam program gagal atau setidaknya tertatih-tatih. Lihat saja bagaimana program helikopter Seasprite, kapal siluman Zumwalt, artileri mobile Crusader, expeditionary fighting vehicles, tank sistem tempur masa depan, laser udara, helikopter serang Comanche. Kapal induk super generasi terbaru mereka juga terus berada di jalur panas dengan penundaan yang panjang. Belum lagi kalau bicar tentang program F-35 yang sulit dikatakan masih dalam tataran masuk akal.

Sedangkan Rusia tanpa banyak bicara diam-diam telah menerjunkan berbagai teknologi state-of-the-art untuk melawan teknologi Barat.

Dan inilah 5 teknologi Rusia yang akhirnya harus membuat Barat tersadar mereka salah dan berada di situasi sangat tidak aman ketika harus berkonflik dengan Moskow.

1. Keluarga Flanker

Su-34

Jet Sukhoi

Keluarga Flanker meneruskan sukses mereka sejak Su-27 diperkenalkan pertama pada 1985. Pesawat ini telah beranak pinak menjadi pesawat tempur multi peran Su-30, pembom tempur Su-34  dan pesawat superioritas udara super manuver Su-35.

Banyak yang menyebut perkembangan Flanker menjadi berbagai varian akan melebihi pesawat barat dalam garis generasi yang sama seperti F-15 Eagles, F / A-18 Hornets dan Eurofighter Typhoon.

Sukhoi merupakan pesawat yang sangat gesit, mampu stunts yang akan melemparkan pilot Barat ke spin. Lebih dari itu, pesawat dari keluarga ini juga ia memiliki sistem elektronik canggih dan persenjataan untuk membuatnya menjadi ancaman yang nyata bahkan dari kejauhan.

Sama pentingnya, pesawat generasi Flanker bisa berlari sangat cepat. Dan Su-34 telah membuktikan sebagai pesawat yang sangat efektif di medan perang Suriah. Dan ini mengejutkan banyak analis pertahanan di seluruh dunia.

2. Siluman PAK-FA

Sukhoi T-50 PAK-FA

Pesawat ini tampaknya didedikasikan untuk memburu dan menghancurkan pesawat siluman F-35. Dirancang dan dibangun oleh konsorsium perusahaan-perusahaan Rusia sebagai pesawat generasi kelima pertama mereka, PAK-FA cenderung menjadi game-changer setelah memasuki layanan.

Jika pesawat ini muncul, sejumlah analis menduga seluruh pesawat angkatan udara Barat tiba-tiba bisa menjadi usang. PAK-FA telah diberikan karakteristik siluman yang cukup untuk membuatnya bisa mendekati target bahkan di tempat yang sulit dengan sensor cukup kuat dan senjata untuk membanjiri lawan-lawannya.

Pesawat ini dirancang dengan masih menawarkan kecepatan tinggi dan jangkauan, muatan besar dan manuver yang luar biasa seperti umumnya keluarga Flanker. Sementara F-35  telah mengorbankan berbagai karakter tersebut  untuk mempertahankan profil siluman.

3. Radar AESA


Radar AESA

Radar AESA memiliki proyektor solid-state yang dapat diarahkan dalam arah yang berbeda ribuan kali setiap detik.

Ia bahkan bisa menyesuaikan beam radar untuk menjadi perangkat jamming. Teknologi ini menjadi andalan Lockheed Martin untuk memberikan kelebihan bagi pesawat tempur siluman F-35.

Tapi Rusia juga sudah mengembangkannya dengan membangun beberapa versi sendiri. Rusia tahu AESA sangat baik untuk pesawat siluman, terutama ketika lebih dari satu unit melakukan pencarian.

Jika T-50 PAK-FA dilengkapi dengan radar ini, kecil kemungkinan F-35 akan lolos dari PAK-FA.

4. T-14 Armata

Main Battle Tank T-14 Armata

Ditampilkan pertama ke public pada Maret 2015 dan langsung menjadi ajang diskusi berbagai pihak.

T-14 Armata merupakan kendaraan lapis baja yang sangat otomais dilindungi oleh armor canggih dan membawa meriam baru yang sangat akurat.

Yang menarik T-14 akan menjadi awal dari proses evolusi yang akan menjadikan kendaraan ini sepenuhnya tanpa awak dan otonom. Sejumlah negara seperti Inggris telah mengakui T-14 sebagai tank revolusioner dan sulit untuk dilawan.

5. Kapal Selam Yassen

Kapal Selam Kelas Yasen

Kapal Selam Yassen

Perang anti-kapal selam keluar dari perhatian Barat setelah runtuhnya Uni Soviet. Pengembangan teknologi ini memang sangat sulit dan sangat mahal. Tetapi sekali lagi Barat terperangah ketika Rusia dan China tampil mengejutkan dengan kapal selam nuklir mereka.

Kapal selam mereka tiba-tiba mengintai di lepas pantai sensitif dan kapal induk yang sangat mahal. Kapal selam serangan kelas Akula lama tahun 1980 telah ditingkatkan untuk menjaga mereka cukup tenang selama tinggal di garis depan.

Torpedo dan rudal jelajah juga telah diperbarui. Semakin mengejutkan ketika Rusia telah mulai menggelar kapal selam baru yang canggih yakni kapal selam serangan kelas Yassen.

Kapal selam ini ultra tenang ini benar-benar mengancam kelompok tempur kapal induk Amerika.

6. Rudal Kalibr

Kapal Rusia menembakkan rudal Kalibr

Rudal Kalibr

Rudal Kalibr membuat debut saat digunakan dalam serangan ke Suriah pada 2015. Rudal jelajah ini diluncurkan dari kapal kecil Rusia dari Laut Kaspia dan meluncur ribuan kilometer untuk menyerang target di Suriah. Rudal melintasi wilayah udara Iran.

Senjata ini menjadi kejutan tersendiri bukan hanya menunjukkan kemampuan Rusia dalam melakukan serangan jarak jauh tetapi juga karena diluncurkan dari kapal yang relatif kecil. Berbeda dengan Amerika yang menembakkan rudal Tomahawk dari sebuah destroyer.

Dikembangkan oleh Biro Desain Novator, misil-misil tipe Kalibr memiliki jarak tempuh sekitar 1.500 kilometer dan memiliki berat yang bervariasi, dari 1.300 hingga 2.300 kilogram.

Meskipun pada awalnya banyak ahli pesimis efek rudal jelajah Kalibr yang terpasang pada kapal-kapal kecil, tetapi 26 Kalibr yang diluncurkan di basis pemberontak di Suriah pada bulan Oktober 2015 dari korvet Armada Caspian membuktikan sebaliknya.
Tidak seperti kapal perusak besar, kapal rudal kecil dapat dengan mudah menyelinap masuk ke wilayah musuh dan jauh lebih sulit dideteksi daripada rekan-rekan mereka yang lebih besar.

Sumber: news.com.au dan sumber lain.

Exit mobile version