Angkatan bersenjata Georgia akan mengganti senapan mesin Kalashnikov dengan senapan mesin M240 buatan Amerika yang memenuhi standar NATO. Ini sebagai langkah negara pecahan Soviet itu untuk benar-benar meninggalkan masa lalu dan mencoba untuk masuk ke aliansi negara-negara atlantik utara tersebut.
Kantor pers Kementerian Pertahanan Georgia pada sebuah pernyataan Selasa 30 Mei 2017 mengatakan sebuah upacara untuk merayakan ulang tahun kedua Pusat Pelatihan dan Evaluasi Gabungan NATO-Georgia atau atau NATO-Georgian Joint Training and Evaluation Centre (JTEC) yang akan diadakan di Krtsanisi akan ditunjukkan demonstrasi senapan mesin M240 baru.
“Menteri Pertahanan Levan Izoria, kepala Staf Umum Mayor Jenderal Vladimer Chachibaia dan Duta Besar AS untuk Georgia Ian Kelly akan menghadiri demonstrasi senapan mesin M240 yang diproduksi di AS pada rangkaian JTEC. Mulai besok, senapan mesin PK akan secara bertahap diganti dalam pelayanan tentara Georgia oleh analog M240 AS yang memenuhi standar NATO, ” demikian bunyi pernyataan tersebut.
Georgia bukan anggota NATO, namun sedang berusaha untuk bisa masuk ke kelompok itu. Georgia juga telah membangun kerjasama dengan aliansi.
Pada tahun 2008, NATO mendukung tawaran Georgia untuk bergabung dengan aliansi, dan membentuk sebuah komisi untuk mengawasi proses aksesi Georgia. Georgia harus memenuhi sejumlah persyaratan terlebih dahulu, termasuk pelaksanaan berbagai reformasi dan modernisasi tentara.
Georgia adalah salah satu negara pecahan Uni Soviet yang merdeka pada tanggal 9 April 1991 dengan ibukota Tbilisi dan luas wilayah 69.700 km2. Negara ini berbatasan dengan negara Rusia di utara, Turki di barat daya, Armenia di selatan, dan Azerbaijan di timur.
Baca juga: