Moskow menegaskan tidak dapat menerima integrasi Korea Selatan (Korsel) dan juga kemungkinan Jepang ke dalam sistem pertahanan rudal global Amerika Serikat. Hal ini diungkapkan masih terkait dengan penempatan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) di Korea Selatan,
“Bagi Rusia, tidak dapat diterima untuk menghubungkan Korea Selatan dan di masa depan mungkin Jepang ke sistem pertahanan rudal global Amerika,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Igor Morgulov, Senin 29 Mei 2017 dalam sebuah konferensi mengenai hubungan bilateral Rusia-China.
Krisis Korea Utara, menurutnya, diperburuk oleh pengerahan sistem pertahanan udara AS THAAD di Korea Selatan.
Kesepakatan THAAD dicapai oleh Seoul dan Washington pada bulan Juli 2016. Pergerakan tersebut terjadi di tengah meningkatnya ketegangan yang dipicu oleh uji coba rudal balistik dan nuklir Korut yang berulang.
Sistem THAAD memiliki jangkauan sekitar 200 kilometer (125 mil) dan dirancang untuk mencegat rudal balistik jarak pendek, menengah dan panjang. Langkah untuk menyebarkannya di Korea Selatan telah dikritik oleh negara China dan Rusia karena tidak pantas, mungkin tidak proporsional, dan mempengaruhi kepentingan negara lain.
Baca juga:
https://www.jejaktapak.com/2017/03/14/kenapa-rusia-dan-china-harus-khawatirkan-thaad-di-korea-selatan/