Pada awal 1950-an, Angkatan Udara AS ingin pembom berat strategis bertenaga turbojet yang mampu membawa bom atom di seluruh tempat.
Convair telah membangun pesawat mesin piston B-36 untuk Angkatan Udara dan memutuskan untuk menukar mesinnya dengan mesin jet. Dengan perubahan sederhana ini diyakini B-36 akan menjadi bomber baru yang lebih hebat dan menang dalam kompetisi.
Hasilnya adalah YB-60, menjadi sebuah rakasa sepanjang 171 kaki dengan membawa delapan turbojet J57. Yang pertama dari dua protototip yang dibangun terbang perdana pada April 1952. YB-60 bisa terbang 2.900 mil pada kecepatan jelajah 467 mil per jam dengan membawa 36 ton bom.
Benar-benar mengesankan. Tetapi ternyata masih kalah mengesankan dengan kienrja Boeing B-52.Pesawat delapan mesin ini mampu terbang pada kecepatan jelajah 525 mil per jam dengan jarak 4.500 mil sambil membawa 35 ton bom.
Angkatan Udara Amerika kemudian membatalkan program tes YB-60 pada Januari 1953. Dan B-52 tetap terbang sampai sekarang.