Sertu Wahyu Fajar Dwiyana, anggota Kopassus dari Satuan 81 / Penanggulangan Teror membuat tindakan berani dengan melawan delapan pemabuk yang sedang mengkeroyok seorang pemuda.
Peristiwa tersebut berawal dari Sertu Wahyu yang pulang ke kampung halamannya untuk menikah itu, melintas di jalan Tanjung Sari, Sumedang.
Dia keluar hendak mencari lampu dan ketika pulang dengan mengendari motor dia melihat seorang pemuda yang juga mengendarai sepeda motor dihadang oleh delapan pemuda, lalu dikeroyok.
Sertu Wahyu pun memutuskan untuk melerai. “Spontan dia turun dari motornya dan menghimbau secara baik-baik agar mereka tidak melakukan pengeroyokan dan penganiayaan secara brutal,” kata Kepala Penerangan Kopassus, Letkol Inf Joko Tri Hadimantoyo, dalam siaran persnya Minggu 28 Mei 2017.
Namun imbauan baik-baik oleh Sertu Wahyu yang saat itu mengenakan pakaian preman itu tidak dihiraukan, para pemuda mabuk itu justru berusaha mengeroyok sang anggota Kopassus.
“Kedelapan pemuda tersebut berbalik berusaha mengeroyok Sertu Wahyu, meskipun dirinya sudah mengaku anggota TNI tetapi tetap tidak dihiraukan”, ujarnya.
Sertu Wahyu pun melawan. Perkelahian tidak imbang tersebut berakhir dengan Sertu Wahyu sebagai pemenangnya. Satu orang pemabuk tersungkur tak sadarkan diri dihajar Sertu Wahyu, dan tujuh lainnya memutuskan untuk melarikan diri.
Pengeroyok yang tak sadarkan diri itu kemudian di bawa ke Koramil Tanjung Sari, Sumedang, bersama dengan korban pengendara sepedamotor yang dikeroyok delapan pemuda itu. Sementara tujuh pelaku pengeroyokan lainnya, diamankan oleh jajaran Polsek Tanjung Sari.
Baca juga: