Kepala Komando Angkutan Darat Amerika Serikat Darren McDew mengatakan kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat bahwa Amerika tidak memiliki cukup kapal, pesawat terbang atau kapal tanker pengisian bahan bakar untuk mengangkut sejumlah besar peralatan, pasokan dan tenaga kerja jika terjadi perang besar.
Saat bersaksi awal bulan ini, McDew mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini mampu hanya mengangkut sebuah kekuatan seukuran brigade dengan menggunakan pesawat angkut C-5 dan C-17 ke sebuah medan perang di luar negeri. Dia menambahkan bahwa militer harus berjuang mati-matian untuk memasok kembali tentaranya jika konflik tersebut berlangsung lebih dari 30 hari
Terkait kemampuan masokan Aangkatan Laut, Kepala Komite Angkatan Bersenjata Senat John McCain mengeluh bahwa Amerika kekurangan 10 kapal yang dibutuhkan untuk mengangkut dua brigade tempur ke garis depan, sebuah kemampuan yang dibutuhkan berdasarkan doktrin militer AS saat ini.
Rata-rata kapal transport Amerika berusia 39 tahun, dan kurang dari 60% di antaranya dapat dibawa dan sisanya memerlukan perbaikan atau dianggap tidak sesuai. Saat ini, McCain mengatakan, USTRANSCOM hanya memiliki 27 kapal pengangkut militer dengan sembilan di antaranya harus pensiun dalam enam tahun ke depan.

Sebagaimana dilaporkan BreakingDefense.com dalam laporannya kepada Senat, Jenderal McDew memperingatkan bahwa strategi untuk mengurangi kekurangan kapal dan pesawat militer akan bergantung pada penggunaan kapal dan penerbangan komersial untuk mengangkut tentara dan persediaan.
Dalam kondisi perang dengan musuh yang memiliki senjata jarak jauh dan presesi tinggi maka gudang besar, konvoi transportasi dan peralatan dan tenaga kerja menjadi target yang mudah untuk dihancurkan.
Amerika terutama sangat membutuhkan cadangan bahan bakar untuk tank M1 Abrams mereka, yang mengkonsumsi tiga galon per mil, dan merupakan tulang punggung brigade mekanik Angkatan Darat AS. Tank-tank ini tidak akan diganti dalam waktu dekat, yang berarti mereka akan terus membutuhkan bahan bakar dalam jumlah besar dan, jika terjadi perang, akan menjadi target utama yang dihancurkan musuh.
Baca juga: