Pertempuran elektronik telah menjadi bagian penting dalam perang modern. Hal ini menjadikan banyak negara membangun senjata model ini dengan tujuan untuk membutakan lawan.
Senjata gelombang elektronik adalah alat yang sangat efektif untuk mengacaukan musuh. Alat ini mampu membuat radar buta bahkan bisa menjadikan pemandu rudal tidak bekerja hingga melenceng dari sasaran.
Rusia juga mengembangkan senjata ini. Dan berikut lima yang terbaik milik negara tersebut.
Khibiny, Sang Penghancur Teror
Senjata berukuran relatif kecil berbentuk torpedo yang terpasang pada ujung sayap pesawat ini bertugas melindungi pesawat dari segala jenis serangan musuh. Setelah kru pesawat tempur menerima peringatan serangan misil, Khibiny langsung beraksi dengan mengaktifkan ‘perlindungan radio elektronik’ yang akan mencegah misil mencapai target dan membuat misil tersebut terbang menyimpang dari seharusnya.
Setelah kru pesawat tempur menerima peringatan serangan misil, Khibiny langsung beraksi dengan mengaktifkan ‘perlindungan radio elektronik. Khibiny dapat meningkatkan masa penggunaan pesawat hingga 25-30 kali lipat.
Berdasarkan keterangan Wakil Direktur Jenderal KRET (perancang dan produsen sistem Khibiny) Vladimir Mikheev, semua pesawat tempur Rusia yang hancur di Georgia merupakan pesawat ‘telanjang’ yang tidak dilengkapi dengan sistem senjata elektronik.
“Rusia butuh sistem persenjataan elektronik supaya tidak terus kehilangan senjata militer,” kata Mikheev.
Kini, Khibiny sudah dipasang di pesawat Su-30, Su-34, dan Su-35. Namun, kabar bahwa pesawat AS Donald Cook diserang oleh jet pembom Su-24 yang telah dilengkapi Khibiny pada April lalu jelas merupakan kebohongan. Sistem Khibiny belum dipasang di Su-24, jadi ‘serangan’ di Laut Hitam tersebut tidak melibatkan senjata radio elektronik mutakhir ini.
Moskva-1, Sang Pengintai Pasif
Kompleks radar modern yang akan segera didapatkan oleh pasukan Rusia ini dapat ‘melihat’ semua target yang terbang di angkasa pada jarak empat ratus kilometer. Sebelumnya, radar Avtobaza yang dimiliki Rusia hanya dapat melacak objek pada jarak maksimal 150 kilometer.
Moskva-1 dapat ‘melihat’ semua target yang terbang di angkasa pada jarak empat ratus kilometer. Moskva-1 beroperasi dengan prinsip radar pasif. Artinya, radar ini tidak mengirimkan sinyal apapun, melainkan hanya menerima dan menganalisis kondisi yang dipantau.
Tidak seperti radar konvensional lain, radar ini tak dapat terdeteksi oleh musuh. Saat memindai ruang udara, Moskva-1 dapat mengelompokan objek serta mengklasifikasikan misil dan pesawat tempur dengan tepat.
Stasiun radar akan segera mentransmisikan informasi berharga itu ke pos komando dan operator harus memutuskan akan menghancurkan objek tersebut atau tidak.
Moskva-1 juga akan membimbing sistem pertahanan udara ke target yang diincar, sehingga sistem tersebut dapat mematikan radar, namun tetap tak terlihat oleh musuh.