20 Warga Sipil Kembali Jadi Korban Serangan Koalisi Amerika

20 Warga Sipil Kembali Jadi Korban Serangan Koalisi Amerika

Serangan udara yang dilakukan oleh koalisi pimpinan Amerika Serikat di Raqqa pada Sabtu 27 Mei membunuh 20 warga sipil dan menyebabkan tujuh orang cedera.

Kantor berita SANA melaporkan mengutip seorang sumber lokal melaporkan koalisi melakukan serangan terhadap sebuah kendaraan yang membawa warga sipil dari Raqqa pada Sabtu malam. Belum ada komentar dari koalisi pimpinan Amerika terhadap laporan ini.

Koalisi 68 negara yang dipimpin Amerika Serikat  terus melakukan serangan udara, tembakan artileri berbasis darat dan roket di Suriah dan Irak terhadap kelompok ISIS. Koalisi tersebut mendukung Pasukan Demokratik Suriah  yang didominasi oleh pejuang Kurdi, tetapi juga termasuk anggota Koalisi Arab Suriah. Damaskus tidak mengakui operasi yang dilakukan oleh SDF sebagai hal yang sah.

Sebelumnya pada hari Sabtu, Damaskus mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal PBB  dan Dewan Keamanan PBB  menyerukan penghentian serangan udara koalisi pimpinan Amerika di Suriah karena menyebabkan banyak kematian di antara warga sipil dan melanggar hukum internasional.

Sebuah laporan baru-baru ini yang dikeluarkan oleh Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah menunjukkan bahwa serangan koalisi pimpinan AS telah membunuh lebih dari 1.200 warga sipil sejak awal operasi pada tahun 2014.

Amerika Serikat baru-baru ini juga mengakui hasil penyelidikan terhadap serangan udara yang mereka lakukan di Mosul pada Maret 2017 lalu telah mengakibatkan lebih dari 100 warga sipil tewas.

Hasil penyelidikan menyimpulkan bahwa serangan AS di distrik Al Jadida secara tidak sengaja memicu bahan peledak yang ditempatkan oleh petempur ISIS di sebuah bangunan, dan menyebabkan bangunan itu runtuh.