Kelas Skipjack, Dasar Kapal Selam Modern Amerika

Kelas Skipjack, Dasar Kapal Selam Modern Amerika

Kapal Selam Kelas Skipjack bisa disebut sebagai kapal selam pertama Angkatan Laut Amerika Serikat pasca Perang Dunia yang benar-benar modern. Kapal ini menggabungkan dua inovasi yakni lambung baru dan kecepatan. Kapal selam berbentuk ikan ini menjadi dasar semua kapal selam nuklir hingga saat ini.

Angkatan Laut Amerika Serikat resmi memasuki Era Nuklir pada 30 September 1954 setelah  USS Nautilus, kapal selam serang bertenaga nuklir yang mereka bangun memasuki layanan.

Didukung dengan  reaktor S2W, Nautilus memiliki jangkauan serang hampir tak terbatas. Nautilus adalah kemenangan teknologi, dan disebut sebagai era baru dalam peperangan kapal selam.

Meskipun sukses, Nautilus adalah kapal konsep awal yang bisa dikatakan sebagai kapal pengembangan teknologi baru.   Skipjacks, dengan meningkatkan reaktor bertekanan air S5W, memperkenalkan tenaga nuklir untuk sebagian besar armada.

Nautilus masih menggunakan desain era Perang Dunia II
Nautilus masih menggunakan desain era Perang Dunia II

S5W adalah desain yang sangat sukses yang menghasilkan 15.000  tenaga kuda dan menjadi reactor setandar US Navy sampai  diperkenalkannya reaktor S6G yang digunakan pada  kelas Los Angeles. Reaktor juga disediakan untuk Inggris,  untuk digunakan di kapal selam serang nuklir pertama Royal Navy, HMS Dreadnought.

Namun, tenaga nuklir mewakili hanya setengah dari apa yang dibawa kelas Skipjack. Meskipun Angkatan Laut telah memperkenalkan kapal selam nuklir Kelas  Skate untuk armada, mereka dibangun dengan desain konvensional yang membuat mereka lebih menyerupai kapal selam era akhir perang. Akibatnya, kecepatan mereka maksimal hanya 20 knot. Sebuah, lambung hidrodinamik baru  sepenuhnya akan mengeksploitasi kekuatan reaktor.

Pada tahun 1953 Angkatan Laut Amerika memperkenalkan kapal listrik diesel baru, kapal selam penelitian eksperimental yang dikenal sebagai USS Albacore. Albacore memperkenalkan lambung teardrop berbentuk baru, dipelopori oleh awak kapal selam legendaris Adm. Charles “Swede” Momsen.

Lambung simetris seperti ikan tuna adalah perubahan radikal dari lambung konvensional berbentuk cerutu. Sementara Nautilus menekankan propulsi nuklir, Momsen ingin kapal selam yang cepat dan tangkas.

Albacore dengan lambung baru yang ramping terbukti menjadikannya bisa bergerak pada kecepatan 26 knot dan dengan pengenalan baterai silver-zinc contra-rotating propeller kapal  mencapai kecepatan menakjubkan 33 knot. Kapal juga  bisa berubah dengan cepat, pada tingkat 3,2 derajat per detik, bukannya rata-rata 2,7 derajat per detik pada kapal selam konvensional.

Kedua inovasi, lambung teardrop dan tenaga nuklir, terbukti menjadi kekuatan pelengkap di kelas Skipjack. Bertenaga nuklir,  Skipjacks tidak harus keluar ke permukaan untuk mengisi kekuatan dan lambung baru menjadikannya bisa bergerak cepat dan lincah.

Desain Skipjack
Desain Skipjack

Skipjack memiliki suite sensor yang  berpusat di sekitar sonar aktif/pasif BQS-4, yang memiliki rentang  6-8000 yard.  Kapal  juga memiliki array pasif BQR-2 dengan jangkauan deteksi maksimum 13.00 yard. Hal ini juga memiliki periskop pencarian dan serangan di layar dan radar permukaan untuk navigasi di permukaan.

Kapal selam juga memiliki senjata baik dengan  enam tabung torpedo Mk. 59. Mereka bisa memecat torpedo anti-kapal Mark 16, senjata  veteran hari-hari terakhir Perang Dunia II. Kapal selam  juga bisa memecat torpedo kapal selam Mark 37  yang merupakan torpedo homing dengan bimbingan  aktif dan pasif.

Akhirnya MK-48 menggantikan  Mark 16 dan Mark 37. Akhirnya, kelas ini juga bisa meluncurkan torpedo kapal selam nuklir Mark 45 ASTOR yang memiliki jangkauan  delapan mil dan mengemas  sebuah hulu ledak nuklir 11 kiloton.

Enam kapal selam kelas Skipjacks dibangun yakni Skipjack, Scamp, Scorpion, Sculpin, Shark dan Snook. Kapal ketiga, Scorpion, hilang  pada tahun 1968 dalam keadaan misterius. Meskipun secara umum dianggap  sukses, laju percepatan pembangunan senjata selama Perang Dingin yang sangat tinggi akhirnya menjadikan  Skipjacks dengan cepat diganti.

Meski hanya memiliki setengah desain baru, kapal selam baru yakni Kelas  Thresher (kemudian kelas Permit, setelah Thresher hilang), sudah di papan gambar. Semuanya menggunakan konsep lama, tetapi karena lebih besar kapal selam baru lebih lambat.

Lambung  Skipjack  kemudian digunakan sebagai dasar dari kapal selam  rudal balistik pertama yang dibangun, yakni kelas USS George Washington. Sebuah kompartemen rudal dengan panjang 130-kaki- disisipkan antara daerah navigasi / kontrol dan reaktor nuklir. Masing-masing dari lima kapal Kelas George Washington dilengkapi dengan enam belas rudal Polaris A1. Masing-masing Polaris A1 memiliki tiga hulu ledak 200 kiloton dengan jangkauan  2.500 mil laut.

Kelas Skipjack adalah contoh bagaimana inovasi teknologi baru dapat bergabung untuk menghasilkan sistem senjata dengan karakteristik jauh lebih baik. Desain itu begitu sukses sehingga menjadi dasar bagi kapal selam masa depan, tidak hanya di Amerika Serikat, tetapi di tempat lain di seluruh dunia.

Moto Skipjack adalah “Radix Nova Tridentis,” atau “Root of a New Sea Power” yang secara akurat menggambarkan tentang kapal selam ini.

Sumber: National Interest

Baca juga:

https://www.jejaktapak.com/2016/10/30/victor-pemburu-kapal-selam-soviet-sumber-masalah-angkatan-laut-amerika/