Tidak hanya Korea Utara yang tidak memperdulikan ancaman Amerika, Iran yang juga kerap ditekan Washington terus membangun kekuatan rudal mereka. Bahkan negara tersebut telah membangun pabrik rudal bawah tanah ketiga mereka.
“Kami secara sistematis membangun kemampuan pertahanan kami, saya dapat mengatakan bahwa selama beberapa tahun terakhir IRGC telah membangun pabrik rudal ketiga,” kata Komandan Pasukan Pengawal Garda Revolusi Islam, Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh, dikutip oleh kantor berita Fars di kota Dezful, sebuah lokasi bentrokan sengit selama perang Iran-Irak tahun 1980- 1988.
“Kami akan mendorong maju dengan membangun potensi rudal kami. Ketakutan AS tidak penting bagi kami,” tambahnya.
Hajizadeh juga mengatakan bahwa rudal darat ke permukaan Iran yang akan dibangun IRGC akan disebut Dezful.
Pada akhir tahun 2015 IRGC menerbitkan foto-foto yang diambil di pabrik rudal Iran. Tidak ada yang dikatakan tentang lokasi atau jumlah pabrik. Hanya dinyatakan fasilitas produksi berada pada kedalaman 500 meter di bawah permukaan tanah.
Amerika di bawah Presiden Donald Trump bersikap keras kepada Iran terkait program rudalnya. Seperti ancaman yang secara konstan disampaikan ke Korea Utara bahwa mereka akan melakukan opsi militer, Iran pun juga selalu ditekan. Tetapi seperti Pyongyang, Teheran pun memilih bersikap persetan dengan segala ancaman tersebut.
Baca: