KEMAMPUAN
A-10 Thunderbolt II
Karena YA-10 seharusnya menggunakan meriam Gatling Vulcam M61 20mm bukan GAU-8 yang waktu itu masih dikembangkan, maka sejumlah modifikasi harus dilakukan agar Gatling Gun 30mm bisa dipasang. Meriam dipasang sedikit ke kiri dan gigi hidung sedikit ke kanan. Meriam dapat melepaskan 4200 putaran per menit.
A-10 juga memiliki 11 cantelan dan muatan 7 ton untuk berbagai amunisi. Upgrade A-10C membawa pod penargetan baru dan beberapa avionik canggih lainnya untuk meningkatkan kemampuan membunuh tank. Pilot A-10 mengatakan jika GAU-8 ditembakkan, getaran yang muncul mirip dengan yang dirasakan oleh pilot Perang Dunia II ketika menembakkan senjata mereka.
Senjata lainnya yang dimasukkan ke A-10 adalah seri bom Paveway, JDAM, AGM-65 untuk menyerang target permukaan dan AIM-9 untuk pertahanan diri.Pesawat ini didukung oleh dua mesin turbofan TF-34 yang memproduksi total daya dorong 18.000 pon.

Pesawat ini secara harfiah bisa disebut sebagai tank terbang, pilot benar-benar duduk di kotak titanium yang memberikan perlindungan yang luas dari tembakan anti pesawat dari amunisi 23mm. Posisi mesin membuat mereka menjadi target yang sulit untuk ditembak. Sistem kontrol penerbangan memiliki hidrolik ganda bersama dengan mekanik cadangan untuk sistem hidrolik. Tank bahan bakar memiliki lapisan polyurethane untuk mengurangi hilangnya bahan bakar dan kerusakan.
Su-25 Frogfoot
Sama seperti A-10, Su-25 juga dirancang untuk menjadi sebuah tank terbang. kokpit tertutup dari segala arah dan dapat menahan tembakan dari amunisi 23mm. Pilot juga dilindungi dengan helm lapis baja dan pelat baja di dekat dada. Mesin terletak terpisah jauh sehingga mengurangi kemungkinan kedua ditembak secara bersamaan.
Su-25 menggunakan lapis baja lebih ringan dibandingkan dengan A-10 tapi ini karea pendekatan yang berbeda diambil oleh para desainer. Su-25 dirancang untuk lincah agar sulit ditembak mengingat mereka akan terbang rendah di daerah pertempuran.

Awalnya prototipe didukung oleh mesin R9-300, varian non afterburing dari RD-9 yang digunakan pada MiG-19. Prototipe juga menggunakan mesin non afterburner varian R13 yang digunakan pada MiG-21. Akhirnya pesawat ini menggunakna R195. Sayap dirancang untuk membawa sebagian besar persenjataan dengan 8 cantelan untuk senjata anti permukaan dan dua cantelan untuk senjata pertahanan diri. Sebuah hardpoint pesawat tunggal dapat digunakan untuk membawa senjata, sensor, jammers dll.
Pesawat ini dapat membawa rudal udara ke permukaan canggih seperti Kh-29 dan Kh-31 dan AAM modern seperti R-73 untuk pertahanan diri. Menariknya pesawat ini juga bisa membawa nuklir taktis.
Su-25 bisa manuver cukup baik dan menarik maksimal 6.5G, menambahkan GSH 30-2 barel ganda 30mm gun 30mm.
Beberapa Su-25 ditingkatkan dengan standar dan senjata baru, sistem penargetan, suite pertahanan diri, mesin uprated dll. Su-25 juga digunakan sebagai pelatih untuk pilot berbasis kapal induk. Su-25 seperti A-10 juga telah menunjukkan bukti dalam pertempuran. Mereka menghadapi Stinger MANPADS dan tembakan anti pesawat selama kampanye Soviet di Afghanistan dan terakhir juga sukses melakukan misi di Suriah.