
Chengdu J-20 adalah misteri yang menarik. Pesawat tempur generasi kelima ini pertama kali terungkap pada 2011. Pesawat bermesin ganda, kursi tunggal dengan canards maju dan profil siluman, J-20 sedikit lebih panjang dari F-15J.
Memiliki, lebar yang juga lebih panjang untuk bisa membawa senjata internal dan penyimpanan bahan bakar. Diperkirakan pesawat ini memiliki tiga teluk senjata internal dengan dua teluk kecil untuk rudal jarak pendek dan satu teluk yang lebih besar untuk rudal udara ke udara jarak jauh dan rudal udara ke darat.
J-20 memiliki kerucut hidung yang cukup besar untuk menjadi rumah radar aktif elektronik dipindai (AESA) guna memberikan kemampuan untuk mendeteksi target yang jauh dan menyerang mereka dengan rudal radar. Prototipe yang lebih baru tampaknya dilengkapi dengan sistem IRST dan sistem penargetan elektro-optik untuk serangan udara ke darat.
Peran yang tepat J-20 belum diketahui. Pesawat tampaknya dibangun untuk misi jarak jauh panjang. “Soaring Dragon” bisa menjadi seperti MiG-31 buatan Rusia sebagai pencegat kecepatan tinggi (dan tersembunyi) yang akan mengancam pesawat tanker udara musuh, pesawat peringatan dini dan kontrol AWACS, pesawat mata-mata dan intelijen dan sebagainya
Pesawat ini juga bisa diseting untuk menjadi bomber jarak menengah dan jarak jauh, seperti F-111 Amerika yang mampu menyerang target seperti Okinawa dan pangkalan di seluruh Jepang.
Dengan dua kondisi pesawat itu lantas mana yang akan menang jika mereka bertemu di udara untuk bertarung? Membandingkan keduanya tentu dengan asumsi J-20 dilengkapi dengan kemampuan sebagai pesawat tempur superioritas udara jarak jauh.