Site icon

Amerika Yakin Semua Anggota NATO Siap Melanjutkan Perang Afghanistan

Kendaraan NATO diserang bom di Afghanistan

Setelah bertemu dengan pejabat dari negara-negara anggota NATO di Belgia, Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat Jenderal  Joseph Dunford mengatakan bahwa dia merasa semua anggota NATO yang berjumlah 28 negara siap untuk berkomitmen  terus hadir di Afghanistan.

Awal pekan ini Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyatakan bahwa NATO telah menerima permintaan dari otoritas militer untuk meningkatkan kehadiran militernya di Afghanistan dengan beberapa ribu tentar.

“Saya sangat yakin dengan nada [pertemuan] di Brussels, saya pikir adil untuk mengatakan 28 dari 28 negara yang duduk di sekeliling meja semua berkomitmen terhadap kehadiran abadi di Afghanistan,” kata Dunford  kepada wartawan Jumat 19 Mei 2017 sebagaimana dilansir Sputnik.

Pada akhir April, Stoltenberg mengatakan kepada surat kabar Jerman Die Welt bahwa NATO dapat meningkatkan jumlah pasukan di Afghanistan, namun keputusan tentang hal itu akan dilakukan pada bulan Juni.

Pada hari Selasa, media melaporkan bahwa NATO telah meminta London untuk mempertimbangkan meningkatkan kehadiran militernya di Afghanistan yang sekarang berjumlah sekitar 500 tentara.

Misi Dukungan Tegas pimpinan NATO telah beroperasi di Afghanistan sejak Januari 2015. Para peserta bertujuan untuk memberi saran dan melatih pasukan keamanan Afghanistan.

Afghanistan telah menjadi negara yang porak-poranda setelah Amerika Serikat dan koalisinya melakukan serangan ke negara tersebut untuk memburu Osama Bin Ladin. Amerika juga berhasil menggulingkan pemerintahan Taliban yang kemudian memunculkan perang saudara berkepanjangan.

Lebih dari 16 tahun perang Afghanistan berlangsung dan ini menjadi perang terpanjang dalam sejarah Amerika Serikat. Meski secara resmi misi tempur di Afghanistan telah diakhiri, faktanya perang terus berkecamuk. Kondisi ini juga dimanfaatkan oleh ISIS untuk tumbuh di negara tersebut menjadikan situasi semakin rumit.

Baca juga:

Penggunaan Bom Terbesar di Afghanistan Tidak Efektif dan Menyedihkan

Exit mobile version