Sulit disangkal bahwa China telah melakukan cara yang kurang elegan dalam membangun teknologinya. Negara ini dikenal sebagai peniru bahkan pencuri teknologi negara lain. Beijing sendiri terkesan tidak terlalu peduli dengan segala macam tuduhan tersebut.
Tetapi apapun caranya, China memang berhasil membuat lompatan cepat dalam pengembangan teknologi, terutama dalam hal senjata. Tetapi jejak tiruan jelas tidak bisa dihapus begitu saja. Dari pesawat hingga senapan yang dibangun China memiliki kemiripan yang tidak terbantahkan dengan senjata negara lain yang sudah ada sebelumnya.
Amerika Serikat berkali-kali menyatakan keprihatinannya karena hacker China membobol data penting mereka termasuk data senjata. Meski China membantah tetapi kemudiah lahir pesawat-pesawat yang mirip dengan milik Amerika. J-20 mirip dengan F-22, J-35 jelas secara desain mirip dengan F-35. Sementara senjata rahasia lain seperti drone pun juga ditiru.
Rusia pun pernah sakit hati ketika Su-27 yang dibeli China kemudian dibongkar dan ditiru oleh China. Akhirnya sejumlah jet tempur negara inipun juga jelas menjadi analog pesawat Rusia.
Dan yang makin membuat Rusia jengkel adalah China kemudian mengekpor senjata tiruan tersebut ke negara-negara yang secara tradisional merupakan pasar bagi Moskow. Apa benar-benar tidak “sakitnya tuh di sini”
Tetapi meniru jelas memiliki kelemahan. “Saya pikir masalah besar dengan semua senjata China – termasuk salinan peralatan Barat – adalah bahwa mereka tetap belum teruji dalam pertempuran,” kata Eric Wertheim penulis di US Naval Institute of the World dan analis angkatan laut.
Contoh-contoh ini menggambarkan sejauh mana militer China telah mengandalkan senjata kloning dari negara-negara lain: