Site icon

Keangkeran Flanker Vs Daya Gedor Raptor

Beberapa waktu lalu dua jet tempur Su-35 Rusia mengawal penerbangan bomber Tu-95 di dekat wilayah Amerika di Alaska. Angkatan Udara Amerika Serikat segera mengirimkan jet tempur F-22 Raptor untuk mencegatnya. Ini menjadi pertemuan langka antara dua jet tempur paling canggih di dunia tersebut.

Kemungkinan bukan kali ini saja Raptor dan Flanker-E bertemu. Kedua jet tempur superioritas udara ini telah sama-sama terbang di medan perang Suriah. Meski tidak ada laporan resmi, kemungkinan keduanya setidaknya pernah saling deteksi di radar mereka.

Su-35 dikatakan sebagai satu-satunya pesawat yang mampu mengimbangi Raptor saat ini, meski sebenarnya kedua pesawat dari generasi yang berbeda.

Flanker-E tidak memiliki kemampuan siluman, tetapi dikabarkan memiliki penciuman tajam untuk melacak pesawat generasi kelima. Kemampuannya untuk melakukan manuver tajam juga menjadi andalan untuk melawan Raptor.

Pertarungan antara dua puncak teknologi ini selalu menarik untuk dibicarakan. Bagaimana sebenarnya kemampuan keduanya? kita akan membandingkannya dari berbagai sisi

1. SPESIFIKASI

SPESIFIKASI

F-22

SU-35

Berikut perbandingan umum Su-35 dan F-22 serta F-16

2.MANUVER

MANUVER

Su-35 merupakan pengembangan berat dari Su-27  sehingga status sebagai “supermaneuverable” adalah fakta yang tidak bisa dihindari. Pilot Rusia akrab dengan kemampuan trust vectoring jet Sukhoi generasi sebelumnya dan telah menunjukkan prestasi spektakuler seperti “Kobra Pugachev.”

F-22 Raptor

Di sisi lain, F-22 memiliki trust -to-weight ratio yang besar dan nozel dinamis pada mesin turbofan.

Nozel seluler ini memberikan F-22 daya trust vectoring sendiri, tetapi mereka harus mempertahankan profil rendah ketika merancang pesawat untuk mempertahankan tepi siluman F-22 ini.

Kemungkinan besar, Su-35 bisa keluar sebagai pemenang 22 dalam pertempuran udara klasik yang mengandalkan pertempuran jarak dekat.

3.FIREPOWER DAN PERANG ELEKTRONIK

F-22 Raptor

FIREPOWER DAN PERANG ELEKTRONIK

Kedua pesawat dilengkapi dengan rudal state-of-the art. Secara umum, pesawat pertama yang mencetak hit pertama akan menang.

Su-35 dapat membawa 12 rudal, sedangkan F-22 membawa delapan, tetapi Justin Bronk dari Royal United Services Institute mencatat Su-35 biasanya menembakkan salvo dari enam rudal dengan pencari campuran  yang berarti 12 rudal hanya benar-benar menembak dua target secara kredibel.

F-22 bisa terlibat Su-35 dari jauh karena lebih sulit untuk terdeteksi karena kemampuan silumannya, sehingga berpotensi memanfaatkan rudal secara lebih ekonomis.

Sementara untuk perang elektronik Rusia dan AS menggunakan kemampuan perang elektronik paling baru mereka. Keduanya menggunakan state-of-the-art dan hampir sama dalam kemampuan.

4.RADAR CROSS SECTION

RADAR CROSS SECTION

Untuk perspektif, radar cross section Su-35 adalah antara satu hingga tiga meter persegi, atau sekitar ukuran meja makan besar. Sementara radar cross section F-22 seukuran kelereng.

“Su-35 memiliki kemampuan untuk mendeteksi F-22 pada rentang dekat menggunakan IRST (Infa-Red Search and Tracking) dan radar Irbis-E. Sebaliknya, F-22 akan tahu persis di mana Su-35 dari jarak yang sangat jauh dan dapat memposisikan diri guna mengontrol lawan,” tulis Justin Bronk.

Jadi F-22 dan Su-35 membuktikan menjadi dua pesawat dengan bakat yang secara signifikan berbeda. Su-35 membawa rudal lebih banyak dan bisa terbang lebih jauh, dan secara signifikan lebih murah. Su-35 merupakan pengembangan Sukhoi yang terbukti efektif dalam dogfighting tradisional.

Namun F-22 tidak akan menginginkan dogfighting tradisional dan akan memilih untuk bertarung di luar visual dengan menggunakan kemampuan siluman sehingga sulit terdeteksi.

 

Exit mobile version