Ter…la…lu…Sehari Pesawat Turki 141 Kali Terobos Udara Yunani

Ter…la…lu…Sehari Pesawat Turki 141 Kali Terobos Udara Yunani

Pesawat terbang dan helikopter Turki menerobos  wilayah udara Yunani sebanyak 141 kali dalam sehari. Menurut Staf Umum Pertahanan Nasional Yunani, insiden keterlaluan ini terjadi pada Senin 15 Mei 2017.

Menurut laporan pers Yunani, 20 pesawat Turki yakni F-16, 5 pengintai maritim CN-235 dan 19 helikopter memasuki wilayah informasi penerbangan (FIR) Athena tanpa mengajukan rencana penerbangan.

Dalam semua kasus, pesawat terbang Turki diidentifikasi dan dicegat oleh jet tempur Yunani, sementara dalam sembilan kasus, proses intersepsi menghasilkan situasi tempur yang berbahaya.

Selain itu, dua kapal rudal Turki juga memasuki perairan teritorial Yunani di tenggara pulau Aegea, Agathonisi yang diklaim kedua pihak.

Kapal-kapal tersebut,  ikut ambil bagian dalam latihan maritim  Denizkurdu (Seawolf), tinggal di perairan teritorial Yunani sekitar 20 menit.

Insiden serius terjadi hanya beberapa jam setelah pertemuan Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan di Beijing.

Uni Eropa dan masyarakat internasional mengakui kedaulatan Yunani atas pulau-pulau Aegean, Turki tetap bersikukuh dengan mengklaim  kedaulatan sejumlah pulau kecil, terutama pulau kecil Imia / Kardak.

Kementerian Luar Negeri Yunani mengeluarkan sebuah pernyataan tegas  yang mengatakan bahwa insiden tersebut “merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional”.

“Jelas bahwa ada kekuatan di Turki yang tidak menginginkan pemahaman dan hubungan baik antara kedua negara,” kata kementerian Yunani.

Dihubungi oleh EURACTIV.com, Selasa 16 Mei 2017, seorang juru bicara Uni Eropa mengirim pesan ke Turki dengan  mendesak agar negara tersebut menghormati kedaulatan negara-negara anggota Uni Eropa.

“Uni Eropa menggarisbawahi bahwa Turki perlu mengikatkan diri secara tegas pada hubungan tetangga yang baik dan mendesak Turki untuk menghindari segala jenis sumber gesekan, ancaman atau tindakan yang ditujukan terhadap negara anggota, yang merusak hubungan baik tetangga dan penyelesaian sengketa damai,” kata juru bicara UE.

Baca juga:

18 Pulau yang Paling Diperebutkan di Dunia