Pada tahun 1991pesawat siluman pertama Amerika Serikat F-117 sukses mengguncang Baghdad yang pada saat itu merupakan salah satu kota yang paling dilindungi. Sejak saat itu Soviet dan musuh potensial Amerika lainnya telah mempelajari bagaimana cara melawan jet siluman.
Pada perang Serbia upaya itu menunjukkan hasil ketika sebuah F-117 berhasil ditembak jatuh yang menurunkan pamor pesawat tersebut hingga akhirnya dipensiun cepat. Tetapi Amerika tidak berhenti mengandalkan teknologi siluman dengan melahirkan F-22 Raptor dan akhirnya F-35.
Tetapi Rusia dan China, dua negara yang menjadi lawan potensial Amerika juga tidak berhenti membangin anti-siluman. Saat ini, kedua negara tersebut membangun radar frekuensi sangat tinggi (VHF) dan radar terintegrasi lainnya yang diklaim dapat melihat bahkan jet paling canggih dan paling siluman seperti F-22 dan F-35.
Tetapi bagi Dan Flatley, eks pilot F-35, jet tempur canggih ini tidak akan takut dengan serangan balik Rusia atau China.
“Musuh harus membangun rantai pembunuh,” kata Flatley kepada Business Insider Selasa 16 Mei 2017. Dia mengatakan hanya karena radar bisa menemukan objek, dan radar VHF Rusia bisa melihat F-35, tidak berarti itu bisa melacak, menargetkan, dan mewujudkan rantai pembunuh dengan tembakan rudal.
“Kami tidak perlu menghancurkan setiap aspek dari rantai itu, tetapi cukup mengalahkan salah satu bagian saja,” kata Flatley.
Jadi, meski radar inframerah bisa melihat F-35, dan memberi gambaran pada pilot musuh tentang di mana pesawat siluman Amerika berada, ia tidak dapat melacaknya atau menargetkannya dengan rudal.
Ini berarti bahwa sistem yang dimiliki oleh Rusia dan China masih membuthkan biaya yang sangat besar untuk terus dikembangkan.
Flatley mengatakan pilot pesawat F-35 sering bercanda hanya Wonder Woman yang bisa melihat jet ini. Tetapi kenyataannya F-35 tetaplah objek besar dengan sebagian besar logam. Sebuah radar pada suatu saat ini pasti akan menemukannya.
Meski musuh juga menembakkan radiasi untuk menjelajahi langit untuk mencari jejak F-35, pilot akan melihat semua emisi tersebut dan dapat menunjukkan pertahanan udara dan pesawat musuh.
Bila pesawat generasi lama harus memilih antara menyerang dan bertahan hidup dalam misi, F-35 dapat melakukan empat, 16, atau bahkan 32 sekaligus, yang berarti bahwa meski ada ancaman udara, pesawat tempur F-35 masih bisa menjatuhkan bom yang akan menghancurkan target.
“Kami sangat percaya diri dengan apa yang kami yakini dengan kinerja jet ini, dan kami memiliki banyak data dan material untuk mendukungnya,” kata Flatley.
Jadi, meski Rusia mengatakan dapat melihat F-35, ini mungkin hanya sebuah propaganda. F-35 dibuat khusus untuk menembus ruang udara yang paling dijaga di dunia dan menyelesaikan pekerjaan. Flatley yakin Rusia dan China tidak bisa menghentikan pesawat ini.
Baca juga:
https://www.jejaktapak.com/2017/03/20/bagaimana-sebenarnya-teknologi-siluman-bekerja/