Australia mengungkapkan strategi untuk membangun kapal perang secara besar-besaran yang akan menjadi investasi angkatan laut terbesar di masa damai. Negara ini berencana membangun puluhan kapal baru dan kapal selam baru untuk menopang kemampuan pertahanannya.
Perdana Menteri Malcolm Turnbull Selasa 16 Mei 2017 mengatakan bahwa paket senilai 89 miliar dolar Australia atau sekitar Rp877 triliun yang pertama kali dimulai pada tahun 2015 untuk menggantikan armada tua akan meningkatkan industri lokal, dengan membuka 5.000 lowongan pekerjaan di galangan kapal dan melipatgandakannya dalam rantai pasokan.
“Kami akan mengubah industri perkapalan dan pelestarian kapal angkatan laut kami di Australia, dengan pekerja Australia, di galangan kapal Australia, menggunakan sumber daya Australia,” katanya saat secara resmi mengumumkan rencana tersebut sebagaimana dilansir Business Times.
“Ini adalah rencana untuk pekerjaan, rencana keamanan, rencana untuk peluang investasi di industri pertahanan kita tidak hanya terjadi hari ini dan besok, tapi juga untuk generasi yang akan datang.”
Program ini akan menghasilkan sembilan kapal frigat dan 12 kapal patroli lepas pantai, bersamaan dengan 19 kapal patroli untuk negara-negara tetangga Pasifik.
Rencana juga mencakup 12 kapal selam baru dengan biaya 50 miliar dolar Australia, dengan kontraktor DCNS Prancis telah dipilih tahun untuk merancang dan membangunnya di fasilias Perusahaan Adelaide.
Meskipun tidak ada ancaman khusus yang disebutkan, Menteri Pertahanan Marise Payne mengatakan bahwa program ini dirancang untuk memastikan Angkatan Pertahanan Australia menjadi kekuatan paling mampu, tangkas dan kuat.
“Frigat masa depan, kapal patroli lepas pantai, kapal selam masa depan – ini adalah platform yang akan mengantarkan kemampuan yang kita perlukan untuk memastikan kita melindungi Australia dan kepentingan kita.”
Berdasarkan rencana tersebut, frigat kelas ANZAC dan Adelaide yang dimiliki sekarang ini akan diganti dengan kapal baru yang lebih mampu untuk mendeteksi, melacak dan, jika diperlukan, menghancurkan kapal selam musuh.
Kapal patroli lepas pantai Armidale, yang dirancang untuk perlindungan perbatasan, juga akan diperbarui, bersama dengan armada kapal selam bertenaga diesel listrik Kelas Collin.
Turnbull mengatakan lebih dari 1,3 miliar dolar Australia akan disuntikkan untuk memodernisasi fasilitas di Australia Selatan dan negara-negara bagian Australia Barat sehingga pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Sebuah perguruan tinggi perkapalan juga akan didirikan untuk melatih pekerja.
Pembangunan kapal patroli dijadwalkan dimulai pada 2018 dengan kapal perang dimulai dua tahun kemudian dan kapal selam tersebut mulai beroperasi sekitar tahun 2022.
Baca juga: