PENGEMBANGAN M1 ABRAMS (1972)

M1 dikembangkan sebagai hasil dari kompetisi XM1 yang diikuti Chrysler dan General Motors untuk memproduksi tank generasi berikutnya guna menggantikan M60 dan M48 yang merupakan keturunan tank era pertengahan 1940-an M26 Pershing.
Amerika tidak lagi bisa seimbang dengan potensi produksi dari industri tank Soviet yang telah memiliki lebih dari 100.000 T-54/55, lebih dari 22.000 T-62 dan 12.000 T-64 telah diproduksi sampai akhir 1970-an.
Dengan total jumlah sekitar 60.000 T-54/55, hampir 13.000 T-62 bersama dengan ribuan T-64 akan sangat tidak seimbang dengan Amerika yang hanya memiliki 12.000 M60 dan beberapa ribu M48. Meski ditambah dengan tank-tank milik negara sekutu, kekuatannya masih ada di bawah Soviet.
Amerika kemudian memutuskan untuk melawan jumlah tank Soviet dengan teknologi dan mengembangkan MBT generasi berikutnya untuk melawan ancaman Soviet.
Amerika menggunakan pengalaman Perang Dunia II ketika teknologi tank mereka mampu mengalahkan tank Jerman yang memiliki jumlah banyak.


Desain disampaikan Chrysler dipilih oleh Angkatan Darat AS karena mesin turbin lebih baik dibandingkan dengan mesin diesel meskipun lebih membutuhkan perawatan lebih intensif. Amerika dari awal dirancang tank ini dengan menggunakan salah satu dari meriam 105mm atau 120mm.
Jadi ketika intelijen mengatakan Soviet tengah membangun MBT yang dilengkapi dengan meriam 125mm baru, Amerika dengan cepat mengadopsi varian 120mm Jerman untuk dipasang di Abrams. Berkat sistem stabilisasi, FCS dan pemandangan yang luar biasa, Abrams adalah sebuah platform senjata yang sangat baik dan salah satu MBT terbaik dalam pelayanan hari ini.
