Membangun pesawat tempur bukan pekerjaan gampang dan murah. Butuh sumber daya besar untuk bisa melahirkan jet tempur dengan kemampuan seperti yang direncanakan.
Tapi tidak jarang pesawat tempur yang sudah didesain dengan begitu hebat dan faktanya memang menjadi pesawat yang hebat harus berhenti di tengah jalan karena berbagai alasan.
Bisa karena anggaran, politik dan sebagainya. Pesawat-pesawat hebat yang seharusnya menjadi modal superioritas udara dan kebanggaan sebuah negara hanya berakhir dengan prototip di gudang. Bahkan ada yang hancur berkeping-keping tanpa sisa. Dan berikut ada lima proyek pesawat yang sangat hebat tetapi kemudian dibatalkan.
1. XF-108 Rapier North American
XF-108 Rapier dirancang oleh North American Aviation Company sebagai respons langsung terhadap semain meningkatnya kemampuan bomber Soviet. Meskipun North American Aviation Company memiliki beberapa pesawat yang sangat sukses seperti P-51, F-86, B-26 dan T-6, pesawat revolusioner ini menemui nasib tidak baik dan menjadi produk terakhir dari perusahaan.
Pada awal 1950-an, Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) melakukan studi dan menemukan bahwa ancaman terbesar ke wilayah USA adalah dari kemampuan dan kecepatan tinggi pembom baru Soviet dengan kemampuan nuklir. USAF menyimpulkan bahwa satu-satunya cara yang efektif untuk menghadapi ancaman ini adalah menggunakan pesawat pencegat berkecepatan tinggi untuk mencegat pembom sebelum mereka bisa dekat dengan daratan Amerika. Meskipun F-102 Delta Dagger kala itu sudah ada di pelayanan dengan USAF, namun pesawat ini tidak memiliki jangkauan untuk bisa mencegat pembom Soviet jauh dari daratan.
Spesifikasi yang diajukan oleh USAF pada 6 Oktober 1955 adalah sebuah pencegat yang mampu terbang pada ketinggian 60.000 kaki, dengan kecepatan Mach 1,7 dan berbagai 1.000 mil.
Tawaran North American Aviation Company yang paling menggelitik minat Angkatan Udara. Konsep mereka adalah menggunakan desain F 108 dengan menggunakan sayap delta dan badan pesawat yang sangat besar dan berat. Pencegat besar ini didukung oleh dua mesin turbojet besar General Electric YJ93-GE-3AR, yang masing-masing memiliki daya dorong 29,300 lbf. Ini berarti pesawat itu bisa mencapai kecepatan Mach 3 dan mempertahankan radius tempur lebih dari 1.000 kilometer. Hal ini juga dilengkapi dengan 3 Hughes GAR 9A rudal pesawat untuk mencegat pembom.
Pesawat itu memang hebat. Hanya terlalu mahal untuk USAF. Anggaran baru ditambah dengan fakta bahwa Soviet mengubah strategi serangan udara mereka dari pembom ke ICBM berarti bahwa steker pada XF 108 Rapier harus dibatalkan. Jadi seperti banyak proyek perang dingin yang lain program XF 108 Rapier pun meninggal dengan tenang.
Specifications
- Crew: two
- Length: 89.2 ft (27.2 m)
- Wingspan: 57.4 ft (17.5 m)
- Height: 22.1 ft (6.7 m)
- Wing area: 1,865 ft² (173.4 m²)
- Powerplant: 2 × General Electric YJ93-GE-3AR afterburning turbojet
- Dry thrust: 20,900 lbf (93.0 kN) each
- Thrust with reheat: 29,300 lbf (130.3 kN) each
- Maximum speed: Mach 3+, 1,980 mph (1,720 kn, 3,190 km/h)
- Range: 1,271 mi (1,104 nmi, 2,033 km) combat
- Armament
- Guns: 4 x 20 mm cannon
- Missiles: 3 × Hughes GAR-9A air-to-air missiles in a rotary weapons bay