Baru pada awal 1970 pembuat senjata Barat akhirnya menyadari kelebihan yang ditawarkan oleh rudal jelajah. Amerika mengembangkan rudal anti-kapal Harpoon, Prancis menyusul dengan dengan Exocet dan 1981 kita melihat rudal jelajah Tomahawk yang terkenal dari Amerika masuk ke layanan.
Tidak mau kalah, Uni Soviet juga fokus pada pengembangan rudal yang akan memiliki karakter lebih siluman dan mematikan dari analog asing yang melahirkan rudal anti kapal jarak jauh Vulkan P-1000.
Pengembangan Vulkan P-1000 dimulai pada tahun 1979 dan kurang dari satu dekade kemudian memasuki dinas aktif dengan Angkatan Laut Soviet. Rudal ini dimaksudkan untuk mengganti rudal bazalt dan diperkenalkan pada awal tahun 1970. Vulkan memiliki kecepatan supersonik Mach 2,8, rentang 700 kilometer dan dapat dilengkapi dengan hulu ledak nuklir 350-kiloton.
Tujuan dari sistem rudal mengerikan ini adalah untuk memungkinkan kapal selam Rusia dan kapal penjelajah rudal untuk terlibat kelompok tempur kapal induk dari rentang yang aman.
Sama seperti pendahulunya, Vulkan mencakup banyak jarak pada ketinggian tinggi dan turun pada ketinggian sekitar 10 meter selama tahap akhir dari penerbangan yang membuatnya hampir tidak terlihat oleh radar musuh.
Disebut memiliki kecepatan jelajah lebih dari 600 meter per detik dan lebih dari 1.000 meter per detik saat mendekati target, Vulkan ada di depan dari rudal subsonik Harpoon dan Tomahawk. Dengan hulu ledak 500 kg yang dibawa mampu membuat pukulan yang akan merusak kapal penjelajah atau bahkan sebuah kapal induk.
Sistem bimbingan menggabungkan autopilot tengah jalan, terminal radar pencari, komputer digital dan meningkatkan kinerja terhadap penanggulangan elektronik dengan kemampuan untuk memilih target dalam fase terminal dari penerbangan itu.
Para ahli mengatakan bahwa meskipun rudal Vulkan datang di akhir 1980-an tetapi sejauh ini masih sulit untuk mencari lawan setanding.
Baca juga:
2 Kekuatan Mematikan Bergabung, Akula akan Bawa Rudal Kalibr
