Sri Lanka Tolak Kedatangan Kapal Selam China
Kapal Selam China /National Interest

Sri Lanka Tolak Kedatangan Kapal Selam China

Sri Lanka menolak permintaan sebuah kapal selam China untuk bisa berlabuh di  Kolombo bulan ini. Hal itu terungkap ketika  dua pejabat senior pemerintah mengatakan pada  Kamis 11 Mei 2017 saat perdana menteri India mendarat di negara tersebut.

Sri Lanka terakhir mengizinkan sebuah kapal selam China untuk berlabuh di ibukota Kolombo pada bulan Oktober 2014, sebuah langkah yang memicu protes sengit dari tetangganya India, yang khawatir akan meningkatnya aktivitas China di sebuah negara yang selama ini dikenal di bawah pengaruh New Delhi.

Seorang pejabat senior pemerintah Sri Lanka mengatakan permintaan China mengirim salah satu kapal selamnya di Kolombo bulan ini tetapi  ditolak. Pejabat yang  meminta untuk tidak diberi namanya itu mengatakan Sri Lanka  tidak mungkin untuk menyetujui permintaan China untuk melabuhkan  kapal selam setiap saat, mengingat kekhawatiran India.  .

Sementara pejabat kedua dari Kementerian Pertahanan   mengatakan permintaan China untuk berlabuh bulan ini telah ditolak namun hal itu masih bisa terjadi di masa depan.

“Itu bisa terjadi kemudian,” kata pejabat kedua mengatakan kepada Reuters. Dia  menambahkan bahwa China telah meminta persetujuan untuk menggunakan pelabuhan tersebut sekitar 16 Mei.

Seorang sumber yang dekat dengan kedutaan besar China di Kolombo mengkonfirmasi bahwa China telah meminta izin untuk kunjungan kapal selam tersebut namun masih menunggu tanggapan.

Berbicara di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang pada  Jumat mengajukan pertanyaan kepada Kementerian Pertahanan China, yang belum memberikan komentar.

“Yang bisa saya katakan adalah bahwa China dan Sri Lanka selalu memiliki hubungan persahabatan,” kata Geng kepada wartawan.

Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe diperkirakan berada di Beijing akhir pekan ini untuk menghadiri pertemuan puncak mengenai rencana Silk Road China yang baru.

China telah banyak berinvestasi di Sri Lanka dalam beberapa tahun terakhir, dengan mendanai bandara, jalan, kereta api dan pelabuhan. Hal ini membuat India resah karena Sri Lanka secara tradisional merupakan mitra ekonomi mereka.