Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia di kantornya, Rabu 10 Mei 2017 sehari setelah secara resmi memecat Direktur FBI yang diduga terkait dengan penyelidikan dugaan keterkaitan Trump dengan Rusia.
Pertemuan dengan Menlu Sergei Lavrov merupakan kontak terbuka pertama tingkat pejabat tertinggi Trump dengan pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin sejak ia mulai menjabat sebagai presiden AS pada 20 Januari.
Trump pada Selasa mengejutkan Amerika Serikat dengan memecat Direktur FBI James Comey. Biro Investigasi Federal yang dipimpin Comey itu tengah menyelidiki dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS pada 2016 serta kemungkinan bahwa rekan-rekan Trump berkolusi dengan Moskow. Rusia telah membantah tudingan-tudingan itu.
Trump mengatakan pertemuan Rabu dilakukan untuk membahas sejumlah isu penting termasuk Suriah. “Pertemuan kami dengan Bapak Lavrov berjalan dengan sangat, sangat baik,” kata Trump kepada para wartawan usai pertemuan.
“Kami ingin pembunuhan- pembunuhan mengerikan itu di Suriah dihentikan sesegera mungkin dan semua pihak sedang berupaya menghentikannya,” ujar Trump.
Rusia mendukung Presiden Suriah Basar al-Assad dalam perang saudara di negara itu. Sementara Amerika mendukung pemberontak yang melawan Basar.
Trump, pada masa kampanye pemilihan, mengatakan ia menginginkan hubungan yang lebih dekat dengan Rusia namun ketegangan muncul setelah AS melancarkan serangan udara ke pangkalan udara Suriah pada April sebagai tindakan atas serangan senjata kimia yang dituding Washington dilakukan pihak Assad.
Sebelumnya pada Rabu, Lavrov melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson. Ketika ditanya seorang wartawan apakah pemecatan itu membayangi pertemuannya, Lavrov menjawab dengan nada menyindir, “Lho, dia dipecat? Anda bergurau. Anda bergurau.”