Iran menguji sebuah torpedo berteknologi tinggi yang didasarkan pada torpedo tercepat di dunia milik Rusia. Uji coba dilakukan pada Minggu 7 Mei 2017 di Selat Hormuz.
Menurut pejabat militer Amerika Serikat rudal Iran, yang disebut “Hoot,” dibangun berbasis pada rudal VA-111 Shkval Rusia yang dibangun era Soviet. Torpedo ini mampu melakukan perjalanan lebih dari 200 mil per jam atau empat kali dibandingkan torpedo konvensional.
Varian Iran pertama kali terlihat dalam video uji kualitas rendah pada tahun 2006 dan terlihat lagi dalam sebuah pameran militer yang diadakan oleh Korps Garda Revolusi pada tahun 2015. Seperti senjata Soviet yang dijadikan dasar, Hoot dikatakan akan mencapai terobosan ini.
Kecepatan menggunakan teknik yang dikenal sebagai supercaptivation yang menguapkan air di sekitar torpedo hingga mengurangi gesekan dengan air yang mengganggu kecepatan.
Pejabat Amerika sebagaimana dikutip ABC News 9 Mei 2017 mengatakan uji coba, yang belum dikonfirmasi oleh Teheran, tampaknya dirancang untuk mengevaluasi kecepatan proyektil karena tidak ditujukan untuk menghantam target yang dikutip. Rudal tersebut, memiliki jarak tempuh sekitar 6 mil, memerlukan sistem panduan lanjutan dan mampu menempuh perjalanan lebih dari 250 mil per jam,
Tes hari Minggu tidak dilarang oleh perjanjian nuklir multilateral 2015 yang ditandatangani oleh AS dan Iran atau resolusi PBB yang membuat Iran tidak dibolehkan melakukan pengujian rudal balistik. Namun Presiden Donald Trump menentang perjanjian yang diteken pada masa Presiden Barack Obama tersebut. Trump telah bersumpah untuk mengambil sikap keras terhadap Teheran.
Baca juga:
Rusia Memiliki Super Torpedo dan Amerika Tidak Bisa Mengimbanginya