Tidak perlu banyak waktu dan banyak bicara, Angkatan Udara Bangladesh dikabarkan telah memutuskan untuk membeli jet tempur Su-30SME yang merupakan varian terbaru dari Su-30 Rusia. Jika ini benar maka tidak hanya akan menambah kekuatan angkatan udara negara tersebut sekaligus negara pertama yang membeli Su-30SME.
Menurut situs BDMilitary.com Senin 8 Mei 2017 Bangladesh telah setuju untuk menekan kontrak dengan Rosoboronexport Rusia untuk pembelian jet tempur multirole ini. Mengutip sumber militer, situs tersebut mengatakan dalam kontrak juga dikatakan Bangladesh memiliki opsi untuk membeli empat pesawat tambahan.
Su-30SME ‘Flanker’ yang merupakan varian ekspor dari Su-30SM yang digunakan oleh Rusia. Su-30SM itu sendiri merupakan pengembangan dari Su-30MKI yang dijual ke India Varian ini sebenarnya sudah diluncurkan pada 2016 lalu tetapi spesifikasi dan teknologinya baru mulai terungkap dalam pameran Langkawi International Maritime dan Aerospace (LIMA) di Malaysia Maret 2017 lalu.
Su-30SME memiliki berat badan take-off normal 26.090 kg, berat take off maksimum 34.000 kg, kecepatan 1,75 Mach, dan berat bahan bakar normal / maksimum masing-masing 5270/9300 kg.
Pesawat ini memiliki jangkauan operasional 1.280 km di permukaan laut dan pada kecepatan 800 km / jam. Sedangkan ketika terbang tinggi pesawat bisa menempur jarak 3.000 km pada kecepatan 900 km / jam. Ketika dengan melakukan pengisian bahan bakar di udara pesawat bisa mencapai radius terbang 5.600 km.
Su-30SME ini didukung oleh dua mesin afterburner AL-31FP dengan thrust vectoring control. Powerplants memiliki dorong gabungan dari 25.000 kg, dan mampu membata senjata hingga 8.000 kg yang dipasang pada 12 cantelannya.
Avionik suite Su-30SME telah ditingkatkan dan pesawat dilengkapi kemampuan untuk membawa pod penargetan inframerah dan laser untuk target akuisisi target darat. Radar pengendalian tembakan baru dapat mencari dan melacak 15 target udara secara bersamaan dan bisa menyerang empat sekaligus.
Fitur lain termasuk sensor penargetan elektro-optik yang terintegrasi ditambah dengan sistem laser navigasi inersia, helmet-mounted target designator, dan sistem navigasi satelit yang kompatibel dengan format GLONASS dan NAVSTAR.
Baca juga: