Site icon

L-15B, Jet Baru China ini akan Jadi Pemain Penting

Prototipe jet tempur  L-15B yang dibangun China melakukan debut besar dalam sebuah upacara minggu lalu.  Angkatan Udara China dan dan Grup Industri Penerbangan Hongdu memiliki harapan tinggi pada pesawat tempur ringan multi peran ini.

Pesawat ini memang bukan siluman sebagaimana tren yang berkembang saat ini. Bahkan L-15B, meski diturunkan dari pesawat tempur latih,  masih akan lebih mampu dibandingkan pesawat  J-7 era Perang Dingin dan jet serangan Q-5 yang kemungkinan akan digantikannya.

Versi pesawat serangan dari jet latih  L-15  ini memiliki berat lepas landas maksimum sekitar 9,6 ton dan menggunakan mesin turbofan WS-17 / AI-222K-25F untuk mencapai kecepatan tertinggi 1,4 Mach.

L-15B membuang kursi belakang untuk menghemat berat, dan dapat membawa sekitar tiga ton senjata yang ditempatkan di  sembilan titik masing-masing satu di bawah badan pesawat dan empat di setiap sayap.

Untuk serangan darat, pesawat ini dapat membawa peluru kendali anti-tank HJ-10, dan bom dipandu laser dan satelit LS  250-500kg.

L-15B dapat membawa berbagai macam sensor, seperti multi-mode targeting pod dan electronic jammers. Pesawat ini juga dilengkapi dengan radar  elektronik, yang memungkinkannya berfungsi dalam peran antipesawat, menggunakan rudal udara ke udara jarak jauh PL-12 dan rudal jarak pendek dipandu inframerah PL-10.

Selain itu, pesawat  bisa memperpanjang radius tempur 500km dengan tangki bahan bakar untuk meningkatkan jangkauan dan waktu penerbangan.

L-15B, varian multirole dari JL-10, dilengkapi  kemampuan serangan udara ke udara dan udara ke permukaan jarak jauh, menjadikannya pesawat multirole modern yang murah.

Terlihat dalam model ini, pesawat dapat membawa empat rudal anti-tank, dua PL-12 BVRAAM, dua PL-8 WVRAAM, dua bom yang dipandu laser dan pod penargetan.

Pesawat baru ini kemungkinan akan menarik bagi pembeli asing dengan pengalaman Hongdu L-15Z, varian  ekspor L-15 yang dibangun untuk Angkatan Udara Zambia. Angkatan Udara China telah mengakuisisi beberapa skuadron jet pelatih L-15 untuk melatih pilotnya sebelum masuk ke kopkit jet tempur  generasi keempat dan kelima. Sehingga masuknya  L-15B ke layanan tidak akan menemui banyak kendala.

L-15B bisa menggantikan banyak pesawat ringan era Perang Dingin China seperti pesawat tempur J-7 dan  Q-5. Kemampuan tempur udara ke udara dasar jarak jauh memberikan beberapa tingkat perlindungan terhadap lawan modern, dan yang pasti biaya yang lebiuh murah untuk mendukung serangan darat  dibandingkan dengan jet tempur  multirole J-16.

Selain akan menjadi kekuatan penting melawan posisi pasukan musuh dan kendaraan lapis baja  dengan amunisi dipandu, L-15B dapat berbagi data sensornya dengan kekuatan darat melalui jaringan, serta memberikan pertahanan udara.

L-15B bukan satu-satunya  pesawat yang menyandang status  antara pelatih dan petarung ringan. Korea Selatan telah mengubah jet latih KAI T-50 Golden Eagle  menjadi FA-50 multirole dan USAF sendiri sedang mempertimbangkan untuk mengubah pesawat pelatih untuk membawa  peran serangan ringan di bawah program A-X.

Exit mobile version