India dan Rusia dikabarkan akan segera menandatangani perjanjian yang akan menjadi tonggak penting untuk menyelesaikan rancangan rinci pembangunan pesawat tempur generasi kelima atau fifth-generation fighter aircraft (FGFA) India.
Sumber pemerintah mengatakan hampir semua pekerjaan telah selesai untuk menyelesaikan kesepakatan pada desain jet serta beberapa isu penting lainnya.
“Kontrak untuk desain rinci akan segera ditandatangani dan itu akan menjadi tonggak utama. Itu harus ditandatangani pada paruh kedua tahun ini,” kata seorang pejabat tinggi yang terlibat dalam perundingan dengan Rusia mengenai proyek tersebut sebagaimana dikutip NDTV Minggu 7 Mei 2017.
Ketika ditanya apakah India telah menghubungkan proyek tersebut dengan transfer teknologi skala penuh, pejabat yang meminta namanya dirahasiakan tersebut, mengatakan kedua negara merupakan co-developers dan India akan memiliki hak yang sama atas teknologinya.
“Kami adalah co-developers. Tidak ada yang disebut transfer teknologi dalam proyek ini, India memiliki hak yang sama, kita akan memiliki sarana untuk melanjutkan produksi, kita adalah mitra yang setara dalam proyek ini,” katanya.
Dalam negosiasi untuk proyek tersebut, India telah berkeras bahwa mereka harus mendapatkan semua kode yang diperlukan dan akses terhadap teknologi kritis sehingga dapat meningkatkan pesawat sesuai kebutuhannya.
Program pembangunan jet tempur generasi kelima India bersama Rusia telah mengalami situasi yang tidak jelas dalam beberapa tahun. Pada bulan Februari tahun lalu, India dan Rusia akhirnya menghidupkan kembali pembicaraan mengenai proyek tersebut.
Sejak saat itu, banyak isu antara lain terkait pembagian kerja, IPR dan transfer teknologi telah diselesaikan antara kedua belah pihak, seiring dengan komitmen pendanaan.
Pada tahun 2007, India dan Rusia telah menandatangani sebuah perjanjian antar pemerintah untuk proyek FGFA. Pesawat ini akan dibangun berdasarkan T-50 PAK FA yang dikembangkan Rusia dengan sejumlah penyesuaian.
Pada bulan Desember 2010, India telah setuju untuk membayar US $ 295 juta untuk rancangan awal pesawat tempur tersebut, yang di India disebut sebagai ‘Perspective Multi-role Fighter’ (PMF). Namun, negosiasi menghadapi berbagai rintangan di tahun-tahun berikutnya.
Pada bulan Maret, India dan Rusia telah menandatangani dua kesepakatan utama untuk pemeliharaan jangka panjang dan dukungan teknis untuk jet tempur Su-30MKI Angkatan Udara India. Namun untuk PMF tidak disinggung
Saat ini, Angkatan Udara India mengoperasikan sekitar 230 jet tempur Su-30MKI dan sesuai kesepakatan, United Aircraft Corporation dan United Engine Corporation Rusia akan memberikan dukungan teknis dan menyediakan layanan pemeliharaan dan suku cadang untuk armada tersebut selama lima tahun.
Baca juga: