AS Jor-Joran Uji Minuteman III, Pesan Buat Siapa Sebenarnya?
Minuteman III

AS Jor-Joran Uji Minuteman III, Pesan Buat Siapa Sebenarnya?

Angkatan Udara Amerika dalam waktu satu minggu melakukan dua kali uji coba terbaru dari rudal balistik antarbenua Minuteman III. Apakah ini benar-benar sebuah pesan yang ditujukan untuk Korea Utara? Atau justru untuk negara lain?

Pada  Rabu 3 Mei 2017 Amerika Serikat kembali menembakkan rudal balistik antarbenua Minuteman III  dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg di California. Rudal tersebut  terbang sekitar 6.800 km dan mendarat di Atol Kwajalein Kepulauan Marshall Samudera Pasifik.

Tes yang menurut militer butuh waktu sepuluh bulan untuk direncanakan ini, adalah peluncuran Minuteman III kedua dalam waktu seminggu. Tes pertama dilakukan 24 April.

Laporan  media mengisyaratkan bahwa tes tersebut mungkin dimaksudkan sebagai unjuk kekuatan di tengah ketegangan yang terus terjadi dengan Korea Utara. Setelah tes hari Rabu, media Amerika tetap  berspekulasi bahwa pengujian rudal itu terkait dengan ketegangan Korea Utara.

Amerika memiliki sekitar 450 intercontinental ballistic missile (ICBM) Minuteman III  di gudang persenjataannya, Setiap rudal mampu menempuh perjalanan sekitar 12.900 km untuk menyerang target di seluruh dunia. Minuteman III tetap menjadi satu-satunya ICBM berbasis darat milik Amerika Serikat.

Namun Konstantin Sivkov,  analis militer Rusia  dan anggota  Academy of Rocket and Artillery Sciences, Rusia, mengatakan kepada Radio Sputnik Kamis 4 Mei 2017 mengatakan bahwa tes tersebut bukanlah sebuah pesan untuk Pyongyang, tapi juga untuk dunia dan  Rusia pada khususnya.

Ahli tersebut mengingatkan bahwa  Minuteman III adalah rudal yang agak tua, telah berada di gudang senjata strategis nuklir AS selama lebih dari 40 tahun. Oleh karena itu, rudal ini memerlukan uji coba peluncuran secara reguler, dan ini tidak ada hubungannya dengan Korea Utara.

Selanjutnya, Sivkov mencatat bahwa bahkan jika sebuah perang pecah antara Korea Utara dan AS, maka sangat tidak mungkin Washington memutuskan untuk memecat Minuteman III ke semenanjung Korea, mengingat senjata ini memiliki kekuatan destruktif yang sangat besar.

Pada akhirnya, Sivkov menekankan bahwa tes ICBM semacam ini oleh Amerika tidak dimaksudkan sebagai pesan kepada Pyongyang, namun sebagai “sinyal ke seluruh dunia, dan terutama ke Rusia, bahwa Amerika tetap menjaga agar pasukan nuklirnya siap untuk digunakan . ”

Washington memiliki rencana ambisius untuk meningkatkan persenjataan senjata nuklirnya. Pada bulan-akhir  pemerintahan Obama, Gedung Putih mengumumkan program triliunan dollar  untuk meningkatkan persenjataannya. Setelah dilantik, Presiden Donald Trump dengan sepenuh hati menyetujui usulan upgrade tersebut.