Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis mengakui telah mengajukan permintaan tambahan dana sebesar US$21 miliar atau sekitar Rp279 triliun yang telah disetujui oleh Kongres untuk digunakan mempercepat operasi melawan ISIS.
“Dana tambahan ini akan mempercepat kampanye untuk mengalahkan ISIS , mendukung operasi yang sedang berlangsung di Afghanistan dan mengatasi kekurangan anggaran yang penting,” kata Mattis Selasa 2 Mei 2017.
Mattis menambahkan bahwa rencana anggaran tersebut mencakup uang untuk membeli rudal dan amunisi, serta upgrade fasilitas dan pesawat baru.
Dia juga menekankan bahwa kesepakatan pendanaan sejalan dengan fokus pemerintahan Presiden Donald Trump untuk membangun kembali militer Amerika dan mempromosikan keselamatan dan keamanan.
Consolidated Appropriations Act diperkirakan akan ditandatangani dalam beberapa hari ke depan. RUU tersebut menyediakan dana untuk pemerintah AS sampai akhir tahun fiskal 2017.
Baca juga:
https://www.jejaktapak.com/2017/03/30/5-perang-paling-mahal-dalam-sejarah-amerika/