Rusia menegaskan Uni Soviet tidak pernah mengekspor bom BAH-250 (KhAB-250) ke negara manapun. Pernyataan ini dikeluarkan menanggapi tuduhan Human Rights Watch yang berbasis di New York tentang ditemukannya fragmen yang mengarah pada bom tersebut untuk digunakan dalam serangan senjata kimia di Suriah.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Jenderal Igor Konashenkov mengatakan Uni Soviet tidak pernah mengekspor bom KhAB-250 dan tidak pernah memasukkannya agen saraf Sarin.

“Amunisi Soviet tipe HAB-250 tidak pernah dipasok di luar Uni Soviet dan Angkatan Bersenjata Soviet mengolahnya kembali tanpa kecuali di tahun 1960an,” kata Jenderal Konashenkov dalam sebuah pernyataan Selasa 2 Mei 2017.
“Apa lagi, bom KhAB-250 tidak dirancang secara struktural [untuk diisi dengan agen perang kimia] dan tidak pernah diisi dengan itu,” katanya dikutip Kantor Berita TASS.
Sebelumnya dilaporkan Human Rights Watch yang berbasis di New York dalam laporan tentang serangan senjata kimia di Suriah pada 14 April 2017 lalu menemukan dua sisa dari senjata kimia yang digunakan.
Dua bagian tersebut adalah fragmen logam tipis bengkok dengan cat hijau dan benda logam melingkar yang lebih kecil. Warna hijau, menurut laporan tersebut banyak digunakan pada senjata produksi pabrik untuk menandakan bahwa mereka adalah senjata kimia.
Sementara benda bundar yang ditemukan disebut serupa dengan tutup lubang pengisian dari bom KhAB-250 yang dibangun oleh Uni Soviet. KhAB-250 dikatakan sebagai satu dari dua bom buatan Soviet yang dirancang khusus untuk menyebarkan sarin dari pesawat perang. Sementara satu senjata lain adalah versi yang lebih besar KhAB-500.