Sebanyak 21 unit pesawat tempur milik TNI Angkatan Udara menggelar latihan tempur Bido Gesit 2017 di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau. Sebanyak sembilan F16 A/B Block 15 OCU dan F-16 C/D Fighting Falcon serta 12 Hawk 100/200 bergabung dalam latihan yang menggelar sejumlah skenario cepat ini.
“Melalui latihan ini kami akan menguji protap [prosdur tetap], menguji doktrin tentang bagaimana Lanud Roesmin Nurjadin sebagai pangkalan terdepan di wilayah Sumatera harus senantiasa siap sedia dalam melaksanakan tugas kapan pun itu,” kata Komandan Wing 6 Kolonel Pnb Radar Soeharsono selaku Direktur Latihan Bido Gesit 2017 di Pekanbaru, Selasa 2 Mei 2017.
Dia menjelaskan latihan akan dilakukan hingga Kamis dengan beberapa materi latihan diantaranya scramble (pencegatan), force down (memaksa pesawat musuh turun), operasi udara dan penanganan kondisi darurat pertahanan pangkalan.
Selain itu, latihan juga akan mencakup pengamanan alat utama sistem persenjataan dan penanganan bahaya kebakaran serta SAR Tempur.
Disimulasikan radar wilayah Kosekhanudnas III mendeteksi adanya lasa X atau pesawat yang tidak dikenal melintasi wilayah udara NKRI. Berdasarkan informasi tersebut seluruh jajaran Lanud Roesmin Nurjadin diperintahkan Siaga.
Selanjutnya pesawat tempur F-16 dari Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin segera mengudara untuk melakukan identifikasi. Setelah dipastikan bahwa pesawat tersebut melakukan pelanggaran maka dilakukan force down terhadap pesawat tersebut.
Hal ini harus dilakukan karena pesawat tersebut tidak mengindahkan himbauan untuk segera meninggalkan wilayah udara Indonesia yang telah mereka langgar ketika sudah diidentifikasi oleh pesawat F-16.

Sesampainya di darat, puluhan prajurit Paskhas 462 Pulanggeni bersenjata lengkap langsung mengepung pesawat asing berikut awak pesawat itu.
Dari hasil interogasi sementara, diketahui pesawat tersebut berjenis pesawat intai dari negara Musang dengan kru berjumlah tujuh orang. Untuk selanjutnya, baik pesawat maupun kru akan berada di Lanud Roesmin Nurjadin untuk dilakukan proses penyelidikan berikutnya.
Menurut Soeharsono, latihan yang dimulai sejak Jumat 28 April itu merupakan latihan satuan yang dilakukan untuk menguji dan meningkatkan kemampuan serta kesiapan operasional satuan di jajaran Lanud Roesmin Nurjadin. Kesiapan itu bertujuan untuk menghadapi setiap kontijensi di wilayah tanggung jawab Lanud Roesmin Nurjadi, yang dibagi dalam dua tahap yaitu Latihan Posko dan Manuver Lapangan.
Terpisah, Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Henri Alfiandi berpesan kepada seluruh prajurit yang terlibat untuk dapat melaksanakan latihan dengan semangat tinggi dan penuh tanggung jawab.
“Tetap utamakan faktor keamanan dan keselamatan, agar latihan dapat berjalan dengan aman, lancar dan tanpa kendala,” kata Danlanud.