Amerika dan Korea Selatan bergerak sangat cepat dalam memasang sistem pertahanan udara Terminal High Altitude Area Defense (THAAD). Sistem pertahanan rudal cangih ini dilaporkan telah mencapai kemampuan operasi awal dan siap untuk melawan rudal Korea Utara.
Reuters mengutip perwira Amerika Serikat Senin 1 Mei 2017 melaporkan instalasi THAAD terus dilakukan meski ada protes keras dari China.
Beijing telah menentang pengaktifan THAAD, dengan alasan radar sistem tersebut dapat digunakan untuk memata-matai wilayahnya. Mereka tetap tidak mau menerima meski ada jaminan dari Washington bahwa THAAD benar-benar bersifat defensif.
Amerika Serikat sedang mendorong China guna menggunakan pengaruhnya pada Pyongyang untuk mengendalikan program nuklir dan rudalnya. Belum diketahui apakah dengan tetap dipasangnya THAAD ini China akan mau mendengarkan permintaan Amerika.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan sebuah “konflik besar dan besar” dengan Korea Utara merupakan hal yang mungkin terjadi dan aktivasi THAAD akan menambahkan lapisan pertahanan rudal di wilayah tersebut.
Sistem tersebut juga menimbulkan kontroversi di Korea Selatan. Penduduk setempat meminta pemasangan sistem tersebut ditunda karena khawatir mereka akan menjadi target rudal Korea Utara.
Pejabat Amerika yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa sistem THAAD sudah mencapai kemampuan awal. Namun masih butuh beberapa bulan untuk bisa mencapai kemampuan penuh.
Pejabat kedua mengatakan Korea Selatan membentuk “operasi kontrol zona terbatas” di atas lokasi THAAD pada 30 April, untuk mengendalikan ruang udara. Pejabat itu menambahkan, baterai kini siap melakukan misi operasional awal.
Amerika Serikat saat ini memiliki enam baterai THAAD di seluruh dunia yang tugasnya mencegat dan menghancurkan rudal balistik pada fase penerbangan akhir, baik di dalam maupun di luar atmosfer bumi.
Selain sistem THAAD, Korea Selatan juga mengoperasikan sistem pertahanan rudal Patriot PAC-3 sementara Jepang meningkatkan pertahanan PAC-3-nya dan mempertimbangkan sistem pertahanan rudal Aegis versi darat. Saat ini kapal Jepang telah menggunakan sistem Aegis.
Baca juga: