Pemerintahan Donald Trump sedang mengevaluasi rencana untuk mengirim 5.000 tentara tambahan ke Afghanistan, di mana perang terpanjang Amerika telah menemui jalan buntu dan pasukan keamanan setempat kwalahan menghadapi kebangkitan Taliban.
Pentagon mempertimbangkan opsi untuk mengirim antara 3.000 dan 5.000 personel militer konvensional untuk melatih unit militer dan polisi Afghanistan. Pasukan pemerintah inilah yang akan fokus memerangi Taliban, ditambah sejumlah tambahan kekuatan operasi khusus tambahan untuk meningkatkan operasi kontra-teror melawan al-Qaida dan ISIS di sepanjang perbatasan Pakistan.
Seorang pejabat pertahanan Amerika yang berbicara dalam kondisi anonimitas, sebagaimana mengkonfirmasi rencana tersebut ke Military Times Sabtu 29 April 2017.
Keputusan ini bisa diambil Gedung Putih dalam beberapa pekan ke depan. Seorang pejabat senior pertahanan Afghanistan, yang juga berbicara dalam kondisi anonimitas, mengatakan kepada Military Times bahwa NATO berencana akan menggelar hingga 13.000 tentara termasuk pasukan Amerika.
Meski signifikan peningkatan tersebut masih akan di bawah tahun 2014 ketika Presiden Barack Obama, yang ingin mengurangi keterlibatan Amerika dalam perang tersebut.
Pejabat Amerika di Kabul mengatakan bahwa Jendral John Nicholson, komandan tertinggi di sana, telah mengajukan rekomendasinya untuk penambahan “beberapa ribu” pasukan.