Sebuah pesawat pengintai tanpa awak RQ-4 Global Hawk milik Amerika Serikat tiba di Yokota Air Base Senin 1 Mei 2017 malam. Pesawat yang mampu terbang lama dan sangat tinggi tersebut akan melakukan operasi lima bulan dari pangkalan Amerika di Jepang tersebut.
Seorang sumber Kementerian Pertahanan Jepang sebagaimana dikutip Japan Times Selasa mengatakan bahwa pesawat tersebut dapat digunakan untuk melakukan pengawasan terhadap Korea Utara di mana tensi masih cukup panas saat ini.
Pesawat tersebut merupakan bagian dari Detasemen Grup Pengintai ke-69 dan memberikan dukungan pengintaian citra udara secara real-time untuk Amerika dan negara-negara mitra.
Star dan Stripes mengutip komandan Detasemen 1 Kolonel Jeremy Fields melaporkan pesawat tersebut diterbangkan dari rumahnya di Pangkalan Angkatan Udara Andersen, Guam ke Jepang juga dalam rangka mengungsi. Pesawat menghindari topan yang diperkirakan akan terjadi di daerah tersebut.
Pada tahun lalu pesawat tak berawak ini juga mengungsi ke Jepang untuk menghindari topan. Tapi pada saat itu pesawat dan kru ditempatkan di Udara Misawa di Prefektur Aomori. Karena landasan di Misawa sedang direnovasi maka pesawat ditempatkan di Yokota.
Fields tidak berkomentar mengenai peran yang mungkin dimainkan pesawat tersebut terkait ketegangan di Semenanjung Korea saat ini, namun mengatakan bahwa tempo operasi detasemen normal.
Menurut pejabat Kementerian Pertahanan, pesawat tak berawak tersebut mampu menangkap gambar udara dan data elektronik dari ketinggian sekitar 50.000 kaki atau lebih yang berarti lebih tinggi dari ketinggian pesawat komersial.
