Pemberontakan Tai Ping
Hong Xiuquan, adalam orang Kristen China yang percaya sebagai saudara Yesus, memimpin perlawanan terhadap dinasti Qing yang berkuasa.
Hong mendirikan Kerajaan Surgawi Tai Ping, dan memimpin pasukan untuk menggulingkan Qing. Perang saudara, yang berlangsung 1850-1864, adalah salah konflik paling mematikan yang pernah ada.
Pemberontakan Hong mulai di China selatan, dengan merekrut banyak orang yang berasal dari provinsi Guangxi dan Guangzhou. Kerajaan Surgawi Taiping menikmati menikmati kemenangan setelah kemenangan atas pasukan Qing dan mendirikan pusat kekuasaan di Nanjing.
Kemajuan Tentara Taiping dihentikan oleh he Ever Victorious Army, pasukan Imperial yang dipimpin oleh perwira Eropa, termasuk Frederick Townsend Ward dari Amerika dan perwira Angkatan Darat Inggris Charles “China” Gordon, yang kemudian dibunuh pada Pengepungan Khartoun.
Tentara Taiping akhirnya bisa menguasai Beijing dan Shanghai, dan akhirnya digulung kembali oleh pasukan Imperial.
Korban militer diperkirakan mencapai 400.000. Sementra jumlah korban warga sipil dilaporkan mencapai 20 juta hingga 100 juta. Sebagian besar korban sipil yang disebabkan oleh gangguan sipil dan kelaparan dan penyakit. Menjelang akhir perang pasukan pemerintah Imperial melakukan pembalasan di tempat kelahiran pemberontakan, yang mengakibatkan satu juta tewas di Guangzhou.