Boeing dan Sikorsky Aircraft baru-baru ini meluncurkan video helikopter kecepatan tinggi SB-1 yang sedang dikembangkan sebagai bagian dari program Future Vertical Lift (FVL). Tidak mau ketinggalan Rusia juga telah melakukan program sejenis yang dilakukan di Pabrik Helikopter Mil Moscow dan Biro Desain Kamov.
Sistem senjata helikopter dinilai masih menjadi platform sangat penting dalam pertempuran, tetapi juga diakui sangat rentan dengan sistem rudal pertahanan udara yang semakin canggih. Salah satunya karena faktor kecepatan.
“Helikopter sangat rentan terhadap sistem pertahanan udara canggih,” kata analis militer Rusia Dmitry Drozdenko kepada Sputnik Sabtu 29 April 2017.
“Inilah sebabnya mengapa kecepatan menjadi faktor penting. Semakin cepat sebuah helikopter mencapai area operasi yang diinginkan, melakukan serangan udara atau mengangkut personel militer, semakin banyak kesempatan untuk bertahan.”
Drozdenko, wakil pemimpin redaksi majalah militer Rusia, Arsenal Otechestva, menggambarkan Rusia sebagai salah satu negara terkemuka dalam hal pembuatan helikopter hingga memiliki teknologi yang diperlukan untuk membangun helikopter cepat ini.
Secara khusus, Rusia telah menguji ‘laboratorium terbang’ yang dikembangkan berdasarkan helikopter Mil Mi-24. Perangkat keras militer dilengkapi dengan bilah baling-baling baru, dengan aerodinamika mereka menjadi kunci untuk kecepatan.
Turunan Mi-24 ini, yang secara formal dikenal sebagai Mi-PSV, diciptakan di bawah program yang dikenal sebagai helikopter kecepatan tinggi di masa depan. Helikopter membuat penerbangan perdananya pada tanggal 29 Desember 2015, dengan pilot uji memuji kemantapan, pengendalian kinerja dan karakteristik dinamisnya.

Helikopter eksperimental dibangun khusus untuk melakukan penelitian penerbangan berkecepatan tinggi.
Pada bulan Agustus 2015, Mil Moscow menampilkan prototipe Russian Advanced Commercial Helicopter (RACHEL) di pameran udara MAKS. Helikopter kecepatan tinggi canggih yang dikatakan mampu membawa hingga 24 penumpang atau 2,5 ton kargo dengan kecepatan terbang maksimum 500 km / jam (310 mph).
Selain itu, perusahaan tersebut dilaporkan telah mengerjakan proyek Mi-1X, sebuah generasi baru helikopter kelas menengah yang mampu melaju hingga 520 km / jam. Helikopter ini dirancang untuk membawa hingga 25 penumpang dan menempuh jarak maksimum 1.500 kilometer.

Kamov Ka-92 adalah pesaing utama proyek Mi-1X, dengan kedua program bersaing untuk mendapatkan kontrak pertahanan senilai US$ 1,3 miliar yang diberikan oleh pemerintah Rusia.
Helikopter tersebut dikatakan mampu membawa hingga 30 penumpang dan terbang pada jarak tempuh 1.400 kilometer dengan kecepatan jelajah 430 km / jam. Menurut laporan sebelumnya, prototipe Ka-92 bisa melakukan penerbangan perdananya pada tahun 2018.

Program Future Vertical Lift diluncurkan Amerika pada tahun 2004 dimaksudkan untuk menawarkan pengganti US Army UH-60 Black Hawk, AH-64 Apache, CH-47 Chinook, dan helikopter OH-58 Kiowa.
Dua pesaing utama termasuk SB-1 Defiant, yang diproduksi bersama oleh Sikorsky Aircraft dan Boeing, dan Bell V-280 Valor yang dikembangkan oleh Bell Helicopter dan Lockheed Martin.