Kelompok tempur kapal Induk USS Carl Vinson seperti dilaporkan telah berada dalam garis serang teradap Korea Utara. Kapal ini bergerak bersama dua kapal perusak atau destroyer, satu kapal penjelajah, satu kapal selam nuklir ditambah dengan dua kapal perang Jepang.
Bagaimana sebenarnya gambaran penuh kekuatan mereka? Dan bagaimana gambaran formasi dari kekuatan kelompok tempur ini? Mari kita bahas dengan singkat.
Kapal Induk USS Carl Vinson
Ini adalah kapal induk kelas Nimitz milik Amerika Serikat. Memiliki panjang 333 meter kapal dilengkapi dengan persenjataan Sea Sparrow and Rolling Airframe Missile launchers, Phalanx CIWS, electronic warfare dan torpedo countermeasures
Kapal menggunakan dua reactor nuklir dan mampu bergerak pada kecepatan lebih dari 30 knot dan membawa 5.200 kru.
Sayap udara kapal induk ini sangat kuat dengan membawa 48 pesawat tempur F/A-18 Hornet. Satu pesawat jatuh di dekat Filipina beberapa hari lalu hingga jika tidak ada penggantian pesawat maka jumlahnya akan menjadi 47 pesawat. Masih tetap kuat.
Selain itu kapal induk juga membawa empat pesawat tempur elektronik EA-18G, empat pesawat mata-mata E-2 Hawkeye, dan enam helikopter multi perang MH-60 Sea Hawk.
Dalam formasi, kapal induk akan berada pada titik pusat yang akan dikelilingi oleh kapal pendampingnya.
Saat berlayar, sekitar empat pesawat tempur dan mata-mata akan terbang patroli dengan jarak sekitar 500 km dari kapal induk. Mereka menjadi sistem pertahanan paling luar dari kelompok tempur ini.
Kapal Selam
Kapal selam nuklir USS Michigan telah bergabung dalam kelompok tempur ini. Kapal selam ini adalah kelas Ohio yang semula merupakan kapal selam rudal balistik dan dikonversi untuk menjadi kapal selam serangan. Mereka membawa 150 rudal jelajah Tomahawk. Kekuatan yang juga sangat menakutkan.
Posisi dalam formasi kelompok tempur, kapal selam biasanya akan berada di paling depan pada rentang jarak sekitar 200 km dari kapal induk atau wilayah yang dikenal sebagai area defence zone.
Destroyer
Ada dua kapal perusak yang ikut dalam kelompok tempur ini yakni USS Wayne E. Meyer dan USS Michael Murphy. Mereka dilengkapi dengan rudal Tomahwak serta sistem pertahanan udara yang tidak hanya digunakan untuk melindungi diri sendiri, tetapi juga untuk melindungi kapal induk.
Dua kapal ini akan berlayar di samping kapal induk dengan jarak masing-masing sekitar 20 km atau area yang dikenal sebagai point defence zone.
Kapal Penjelajah
Kelompok tempur ini juga didampingi kapal penjelajah rudal dipandu USS Lake Champlain yang dilengkapi dengan rudal jelajah darat dan juga pertahanan udara.
Kapal biasanya akan berada pada posisi di depan destroyer pada jarak lebih dekat dengan kapal induk atau point defence zone.
Kapal Jepang
Dua destroyer Jepang yakni Samidare dan Ashigara. Seperti kapal Amerika, destroyer Jepang juga dilengkapi dengan sistem rudal Aegis yang bisa menjadi payung udara dan juga rudal jelajah darat.
Mereka tetap berada pada area defence zone bersama dua destroyer Amerika. Kemungkinan mereka akan berjaga di bagian belakang kapal dalam point defence zone.
Untuk lebih mudahnya lihat grafis berikut:
Sumber: Japan Times
Baca juga: