Bagaimana Skenario F-35 Norwegia Bertempur Melawan Rusia?
F-35 Norwegia

Bagaimana Skenario F-35 Norwegia Bertempur Melawan Rusia?

Norwegia menjadi salah satu negara yang akan menerbangkan jet tempur siluman F-35. Anggota NATO ini berencana untuk membeli 52 pesawat tempur generasi kelima tersebut.  Jika rencana ini terwujud  maka Norwegia akan menjadi  operator terbesar F-35 di Eropa.

Kekhawatiran terhadap Rusia menjadi alasan  di balik pembelian pesawat siluman. Mereka meyakini pesawat ini akan menjadi platform penting ketika suatu saat harus berhadapan dengan Rusia.

Menurut perkiraan Departemen Pertahanan Norwegia akan membutuhkan sekitar US$8,5 miliar untuk membeli pesawat. Norwegia juga akan menghabiskan US$3,15 miliar untuk perawatan pesawat seumur hidup.

Armada F-35 akan ditempatkan di Orland, Sor-Trøndelag County, dengan pangkalan tambahan di Evenes, Nordland County. F-35 pertama dijadwalkan tiba di Norwegia pada tahun 2017.

Surat kabar Norwegia Klassekampen, beberapa waktu silam berhasil meraih analisis rahasia pemerintah tentang jet ini termasuk bagaimana digunakan dalam serangan terhadap sasaran-sasaran di Rusia.

Dalam laporannya media itu menyebutkan pemerintah Norwegia setidaknya memiliki tiga scenario penggunaan F-35 untuk melawan Rusia. Yang pertama jika terjadi konflik skala penuh dengan Rusia maka mereka memerlukan armada penuh 52 pesawat untuk serangan di dalam Rusia.

Dalam skenario kedua, Angkatan Udara harus menangani krisis sesaat di Norwegia, dengan 12 jet F-35 yang dialokasikan untuk operasi NATO di luar negeri.
Sedangkan scenario ketiga berkaitan dengan pengoperasian pesawat tempur di masa damai.

Dalam skenario pertama, kapal dan pesawat Rusia dibayangkan menerobos ke wilayah perairan Norwegia. Jawaban Norwegia adalah menggerakkan semua pesawat armada yang berjumlah 52 F-35, yang secara khusus dibangun untuk menghindari deteksi oleh radar dan dengan demikian juga menghindari rudal pertahanan udara Rusia.

Rencana ini juga melibatkan menyerang kapal perang dan pesawat Rusia di Laut Barents dan Laut Norwegia, serta target di Rusia. Skenario ini diberi nama “collection of power.”

Sebagai bagian besar dari arsenal nuklir Rusia ditempatkan di daerah-daerah di sekitar Murmansk, dekat perbatasan dengan Norwegia. Armada Utara Rusia yang berkantor pusat di Severomorsk di Kola Bay, memiliki banyak basis sekunder di Semenanjung Kola dan mengoperasikan puluhan kapal selam mulai dari diesel-listrik sampai kelas rudal balistik bertenaga nuklir.

Armada ditugasi untuk mempertahankan wilayah barat laut Rusia dan memiliki akses ke Kutub Utara dan lautan Atlantik. Menurut Klassekampen pangkalan militer di dalam dan sekitar Murmansk maupun armada bertenaga nuklir Rusia masuk dalam daftar target potensial pesawat tempur Norwegia.

Sementara dalam skenario kedua, Norwegia memperkirakan akan meningkat kontribusinya terhadap upaya-upaya internasional NATO. Dalam rencana jangka panjang Angkatan Bersenjata 2007, parlemen Norwegia memutuskan bahwa jet tempur harus mampu menegakkan kontribusi internasional seukuran skuadron dalam operasi NATO, sambil menjaga permintaan dalam negeri untuk kontrol udara tertutup.

Tujuan ini mampu menangani krisis sesaat di utara Norwegia dan bergabung dengan misi internasional di luar negeri masih berlaku. Tidak kurang dari 12 jet F-35 akan dialokasikan untuk operasi NATO di luar negeri.

State Secretary Øystein Bø dalam pernyataanya ke Klassekampen melalui email mengatakan bahwa estimasi pemerintah tetap tidak berubah sejak tahun 2008. Menurut Bø, analisis menunjukkan bahwa jumlah pesawat yang dibutuhkan untuk mengatasi tantangan keamanan tidak berkurang.