Militer Amerika Serikat mulai memindahkan bagian-bagian dari sistem pertahanan anti peluru kendali Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) ke situs yang akan digunakan untuk menempatkan senjata ini di Korea Selatan.
Amerika Serikat dan Korea Selatan telah sepakat untuk menempatkan THAAD untuk menanggapi ancaman peluncuran peluru kendali Korea Utara, namun China mengatakan hal itu tidak banyak mempengaruhi Korea Utara untuk menghentikan program mereka itu, justru tindakan tersebut dapat menimbulkan ketidakstabilan keamanan wilayah sekitar.
Kantor berita Yonhap melaporkan pada Rabu 26 April 2017, truk-truk trailer yang membawa bagian-bagian dari THAAD mulai memasuki wilayah penempatan di daerah Seongju, yang terletak di bagian selatan Korea Selatan, kantor berita Yonhap dan televisi YTN melaporkan.
Pejabat kementerian pertahanan Korea Selatan dan pejabat militer AS tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai keterangan.
Amerika Serikat mulai memindahkan bagian awal dari sistem pertahanan rudal ke Korea Selatan pada Maret setelah Korea Utara melakukan uji coba peluncuran empat peluru kendali balistik.
Namun pihak militer AS dan Korea Selatan enggan untuk secara terbuka membahas kemajuan penempatan itu, yang mengakibatkan terjadinya perdebatan terkait pemilihan presiden 9 Mei, apakah tindakan itu akan terus dilakukan atau tertunda menunggu setelah proses pemungutan suara selesai.
Korea Selatan mengatakan bahwa China telah melakukan diskriminasi terhadap beberapa perusahaan asal Korea Selatan sebagai aksi balasan terkait penempatan sistem anti peluru kendali itu.