Denmark Tuduh Rusia Bobol Sistem Pertahanan Mereka

Denmark Tuduh Rusia Bobol Sistem Pertahanan Mereka

Kementerian Pertahanan Denmark menuduh Rusia telah membobol sistem pertahanan Denmark dan memperoleh akses ke email karyawan selama dua tahun yakni 2015 dan 2016.

Laporan tersebut muncul pada saat beberapa pemerintah Barat, termasuk Amerika Serikat, Prancis dan Inggris, menuduh Rusia menggunakan hacking untuk mempengaruhi pemilihan umum di berbagai negara NATO.

Sebuah laporan dari unit Dinas Intelijen Pertahanan Denmark untuk keamanan cyber mengatakan “pemain asing” telah memata-matai pihak berwenang Denmark dan mendapatkan akses ke sejumlah dokumen yang untungya disebut tidak rahasia.

Meski  tidak menyebutkan nama negara, namun Menteri Luar Negeri Denmark Claus Hjort Frederiksen mengatakan kepada Berlingske bahwaitu adalah Rusia.

“Ini terkait dengan badan intelijen atau elemen sentral di pemerintahan Rusia, dan ini adalah pertempuran terus-menerus  mereka,” kata Frederiksen mengatakan kepada surat kabar Berlingske Minggu 23 April 2017.

Seorang juru bicara dari Kementerian Pertahanan Denmark mengkonfirmasi bahwa menteri tersebut telah mengatakan  dengan benar namun mengatakan bahwa dia tidak akan memberikan komentar lebih lanjut untuk saat ini.

Frederiksen mengatakan kepada Berlingske bahwa hacking itu mungkin terjadi karena keamanan yang tidak memadai di seputar email dengan materi yang tidak rahasia dan kini telah diperbaiki.

Kelompok di balik serangan tersebut memakai nama APT28 atau Fancy Bear dan merupakan satu dari dua kelompok yang diduga mendapatkan akses ilegal ke email partai demokrat Amerika tahun lalu, menurut Berlingske. Reuters menyebutkan belum ada komentar dari Rusia atas tuduhan ini.