China dan Rusia mengingatkan Amerika untuk tidak bermain api di semenanjung Korea dengan mengirimkan kapal induk.
Presiden China Xi Jinping melalui saluran telepon Senin 24 April 2017 cmeminta Presiden Amerika Donald Trump untuk menahan diri.
Trump mengirim kelompok tempur kapal induk untuk latihan di perairan semenanjung Korea bersama Korea Selatan dan Jepang. Hal ini memunculkan ancaman dari Pyongyang yang menyebut pendekatan kelompok tempur USS Carl Vinson adalah tindakan yang sangat berbahaya untuk menyerang mereka.
“Amerika Serikat seharusnya tidak mengamuk dan harus mempertimbangkan secara hati-hati konsekuensi bencana dari tindakan provokatif militernya yang bodoh,” tulis Rodong Sinmun, surat kabar resmi Partai Pekerja yang berkuasa di Korea Utara dalam sebuah artikel Senin. “Yang bisa diberikan untuk agresor adalah mayat,” kata surat kabar tersebut.
Dua kapal perusak Jepang telah bergabung dengan kelompok tempur kapal induk untuk latihan di Pasifik barat, dan Korea Selatan mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya juga sedang dalam pembicaraan tentang mengadakan latihan angkatan laut bersama.
Xi sebagaimana dilansir Reuters mengatakan kepada Trump dalam percakapan telepon terakhir bahwa China dengan tegas menentang tindakan yang bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB.
“China berharap agar semua pihak terkait menahan diri, dan menghindari melakukan sesuatu yang memperburuk situasi tegang di semenanjung,” kata Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataan mengutip Xi.
Seorang juru bicara kementerian luar negeri China mengatakan bahwa telepon antara kedua presiden tersebut merupakan manifestasi terbaru dari komunikasi erat mereka.
Trump juga berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, yang kemudian menggambarkan percakapan tersebut sebagai pertukaran pandangan menyeluruh .”Kami sepakat untuk menuntut Korea Utara, yang mengulangi provokasinya untuk menahan diri,” kata Abe kepada wartawan.
Peringatan serupa juga dikeluarkan Moskow yang meminta Washington untuk mengekang diri secara maksimal di Korea Utara.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan Senin bahwa “eskalasi tidak dapat diterima” mengingat Amerika Serikat mengirimkan sebuah kelompok angkatan laut yang dipimpin oleh kapal induk AS Carl Vinson ke Semenanjung Korea awal bulan ini.
“Kami kembali ke Washington dengan seruan, untuk menunjukkan pengekangan maksimal dan menggunakan logika,” kata Ryabkov dilansir Sputnik.