laporan Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) terakhir menunukkan anggaran militer seluruh dunia terus menunjukkan peningkatan tajam. Pada 2016 seluruh negara di dunia menghabiskan uang US1,68 triliun untuk sektor ini.
Ada beberapa hal yang menarik untuk dicermati dari laporan SIPRI terbaru. Amerika Serikat tetap menjadi negara paling boros dalam urusan militer di dunia dengan anggaran belanja militer 2016 mencapai US$ 611 miliar.
Meskipun pengeluaran militer Amerika tetap 20 persen di bawah puncaknya 5 tahun yang lalu, tetapi meningkat sebesar 1,7 persen dibanding tahun sebelumnya. Ini menjadi kenaikan pertama setelah lima tahun terakhir anggaran pertahanan mereka terus terpangkas.
Sementara China dengan anggaran militer diperkirakan mencapai US$215 miliar menempati ururan kedua disusul Rusia di tempat ketiga dengan US$ 69,2 miliar. Rusia naik dari peringkat keempat tahun lalu. Hal ini setelah Arab Saudi memotong anggaran militernya dan turun ke urutan keempat dari tiga sebelumnya.

Arab Saudi memangkas pembiayaan militernya dengan mengesankan yakni mencapai 30% menjadi sebesar US$ 63,7 miliar.
“Sebagai hasil dari peningkatan yang tak terduga dalam pengeluaran militer Rusia pada akhir 2016 dan pemotongan besar untuk anggaran militer Arab Saudi, Rusia bergerak di atas Arab Saudi ke posisi terbesar ketiga pada tahun 2016,” kata SIPRI Senin 24 April 2017.
Laporan mencatat 15 negara menurunkan drastis anggaran militernya, dan 13 di antaranya adalah negara eksportir minyak. Walau demikian persentase anggaran militer sejumlah negara minyak itu, masih tetap tinggi.
Belanja militer Rusia pada tahun 2016 adalah 5,3% dari PDB, yang merupakan proporsi tertinggi sejak runtuhnya Uni Soviet. Menurut laporan tersebut peningkatan pengeluaran terjadi pada saat ekonomi Rusia mengalami masalah serius karena harga minyak dan gas yang rendah dan sanksi ekonomi yang diberlakukan sejak 2014.
“Pada awalnya diperkirakan Pemerintah Rusia akan mengurangi pengeluarannya, termasuk pengeluaran militer,” tulis laporan tersebut. “Namun, pada akhir tahun 2016, pengeluaran aktual didorong lebih tinggi oleh sebuah keputusan untuk melakukan satu kali pembayaran senilai sekitar US$ 11,8 miliar dalam bentuk utang pemerintah kepada produsen senjata Rusia. Tanpa pembayaran utang ini, pengeluaran militer Rusia akan turun 12%”