Kementerian Pertahanan China membantah laporan sejumlah media yang menyatakan aktivitas militer dan pesawat mereka mingkat tajam dan dalam status waspada tinggi.
Pada hari Kamis 20 April 2017, kantor berita Reuters melaporkan peningkatan tingkat aktivitas pembom China. Mengutip pejabat AS yang ingin tetap anonim kantor berita tersebut mengatakan bahwa langkah tersebut mungkin terkait dengan kekhawatiran akan ancaman Korea Utara.
“Laporan-laporan ini tidak mencerminkan kenyataan. Pasukan China mempertahankan tingkat kesiapan operasional reguler dan melakukan pelatihan biasa di perbatasan dengan Korea Utara,” kata Kementerian Pertahanan China Jumat 21 April 2017.
Pada 12 April, kementerian tersebut juga membantah laporan yang menuduh mereka menggerakkan 150.000 prajurit Tentara Pembebasan Rakyat China ke perbatasan dengan Korea Utara.
Ketegangan di Semenanjung Korea telah meningkat sejak Korea Utara terus melakukan sejumlah peluncuran rudal dan uji coba nuklir. Peluncuran tersebut dianggap melanggar resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Korea Utara dilaporkan melakukan uji coba rudal paling awal pada hari Minggu. Namun, peluncuran tersebut tidak berhasil.