China dikabarkan melakukan aktivitas militer tinggi yang diperkirakan antisipasi kemungkinan melakukan serangan militer ke Korea Utara.
CNN mengutip seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat melaporkan Kamis 20 April 2017 pembom dengan kemampuan melakukan serangan dengan bom dan rudal besar ditempatkan dalam status “waspada tinggi”, sementara Amerika Serikat juga mencatat jumlah pesawat militer China yang menjalani perawatan intensif yang di luar kebiasaan.
Pejabat tersebut memperkirakan langkah tersebut sebagai upaya China untuk mengurangi waktu ketika harus bereaksi untuk menyerang Korea Utara.
Sebelumnya juga dilaporkan China telah menggerakkan ratusan ribu tentaranya lengkap dengan senjata berat ke perbatasan Korea Utara. China selama ini diyakini sebagai satu-satunya sekutu Korea Utara, yang mencoba untuk bersikap tegas. China telah menghentikan ekspor batu bara yang sangat penting bagi Korea Utara.
Media melaporkan sebelumnya pada hari Kamis bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memperingatkan Amerika Serikat melalui media pemerintah bahwa mereka menyaipakn sebuah “serangan pendahuluan yang sangat dahsyat”.
Ketegangan di semenanjung Korea telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir setelah Korea Utara terus meningkatkan uji rudal dan program nuklir mereka. Sejumlah negara meyakini Pyongyang sedang memeprsiapkan uji nuklir baru. Korea Utara juga melakukan peluncuran rudal pada hari Minggu lalu tetapi gaga;.
Menanggapi ketegangan di seputar Korea Utara, Amerika Serikat mengirim kapal induk USS Carl Vinson dan kelompok tempurnya termasuk dua kapal perusak dan sebuah kapal penjelajah ke Semenanjung Korea. Pada tanggal 14 April, media melaporkan bahwa Presiden AS Donald Trump mungkin memerintahkan serangan ke Korea Utara jika Pyongyang memutuskan untuk melakukan uji senjata nuklir lagi.