Sebelumnya dilaporkan bahwa 2 jet tempur F-35 yang ada di Eropa kemungkinan tidak akan bisa bersama pulang ke Amerika karena masalah bahan bakar.
Namun DOD Buzz yang mengatakan bahwa yang benar dua F-35 datang terlambat ke Eropa karena menghadapi masalah dalam penerbangan hingga harus mendarat di Bangor.
Enam pesawat generasi kelima dari Pangkalan Angkatan Udara Hill, Utah telah tiba di Pangkalan Udara RAF Lakenheath di Inggris pada Sabtu lalu. Sementara dua pesawat yang lain menyusul minggu ini. Letnan Kolonel George Watkins, komandan Skuadron Tempur ke-34 di Hill mengatakan kedua pesawat tidak bisa berangkat bersama karena salah satu dari mereka harus menjalani perawatan.
Sebelum menyeberangi Atlantik, pilot pesawat tersebut melihat katup tangki bahan bakar tidak bekerja dengan maksimal. Sebagai tindakan pencegahan keselamatan rutin, pesawat tetap tinggal sampai masalah teratasi.
“Mereka mengalihkan dua pesawat terbang, satu dengan masalah, satu sebagai wingman ke Bangor, Maine,” kata Brigadir Jenderal Scott Pleus, mantan pilot F-16 Fighting Falcon yang mengarahkan kantor integrasi F-35 Joint Strike Fighter.
“Tidak ada orang pemeliharaan F-35 di Bangor, jadi Anda sekarang harus menerbangkan orang dari Pangkalan Angkatan Udara Hill, untuk menyelesaikan masalah pada pesawat terbang dan kemudian memperbaiki pesawat terbang,” kata Pleus kepada Military.com di Pentagon, Rabu .
Angkatan Udara harus menunggu kapal tanker yang tersedia untuk kemudian terbang bersama dengan jet tempur ini ke Lakenheath.
“Anda tidak bisa mengatakan kenapa membutuhkan waktu lima hari untuk memperbaiki peswat? Perbaikan pesawat hanya memakan waktu dua jam, tapi untuk membawa pesawat tanker dan barang logistik ke sana diperlukan waktu lebih lama,” katanya.
“Sadarilah, ini adalah tantangan logistik yang sangat sulit untuk memindahkan pesawat tempur melintasi lautan,” kata Pleus.
Sementara di Eropa pada minggu pertama pelatihan, F-35 akan melakukan latihan udara ke udara dengan skuadron F-15C dan F-15E yang ditempatkan di wilayah tersebut.
“Kami kemudian akan melakukan latihan kecil, lalu latihan besar dengan Typhoon [Inggris] dan kemungkinan beberapa F-16 Belanda juga, “kata Watkins. Dia mengatakan bahwa pelatihan tersebut akan dilakukan terutama di wilayah udara Inggris; Namun juga akan “keluar dan kembali” dalam satu kali penerbangan di atas wilayah udara NATO. Namun tidak disebutkan daerah mana yang dimaksud.
Berita ini sekaligus merevisi berita sebelumnya.