Seorang pejabat senior Korea Utara telah menyebut serangan udara militer Amerika di Suriah seperti tindakan gangster. Dan gangster tersebut saat ini sedang mempersiapkan perang terhadap negaranya.
Pernyataan keras itu dilontarkan Wakil Duta Besar Korea Utara untuk PBB, Kim In Ryong menyusul peringatan dari Wakil Presiden Amerika Mike Pence ke Pyongyang untuk tidak menguji kesabaran Amerika Serikat.
“Jika Amerika Serikat berani memilih untuk aksi militer, DPRK siap untuk bereaksi terhadap cara perang yang diinginkan oleh Amerika,” kata Kim dalam konferensi pers di markas PBB di New York Selasa 18 April 2017.
“Kami akan mengambil memberi pembalasan terberat terhadap provokator,” tambahnya sebagaimana dilaporkan nine.com.au
Korea Utara telah mengambil langkah-langkah pertahanan diri dalam menanggapi ancaman aksi militer Amerika dan ini mencerminkan tekad Pyongyang untuk “kontra nuklir dan ICBM,” kata Kim, mengacu pada rudal balistik antarbenua.
Pence sebelumnya mengatakan pada konferensi pers di Korea Selatan bahwa era kesabaran strategis telah habis setelah Korea Utara pada hari Minggu 16 April 2017 melakukan uji coba penembakan rudal baru dan mungkin sedang mempersiapkan uji coba nuklir keenam.
Pyongyang berusaha untuk mengembangkan rudal jarak jauh yang mampu menghantam daratan Amerika dengan hulu ledak nuklir, dan sejauh ini mereka telah melakukan lima tes nuklir, dua di antaranya dilakukan tahun 2016 lalu.
Kim juga menegaskan bahwa uji coba nuklir baru sedang dalam persiapan dan mengatakan rencana akan tetap dilaksanakan.
Presiden AS Donald Trump dilaporkan mempertimbangkan serangan pre-emptive terhadap Korea Utara, untuk menghapus senjata nuklir Korea Utara sebelum mendapat kesempatan untuk menggunakannya.
Donald Trump juga terus menambahk kekuatan militernya di Semenanjung Korea termasuk dengan mengirimkan kelompok tempur kapal induk Carl Vinson.
Wakil Utusan Korea Utara di PBB menegaskan bahwa Amerika Serikat sepenuhnya bertanggung jawab atas konsekuensi bencana yang muncul jika Amerika menyerang mereka.
Pejabat ini mengkritik serangan rudal Tomahawk Amerika ke sebuah pangkalan udara di Suriah pekan lalu juga sebagai tindakan gangster dan juga bisa berlaku di Korea Utara juga.