Salah satu hal yang menyebabkan ketegangan tanpa henti di Semenangjung Korea adalah keputusan Pyongyang untuk terus mengembangkan senjata nuklirnya. Bahkan yang menakutkan, negara terisolasi ini mengaku telah mampu membuat senjata paling menghancurkan di dunia.
Kim Jong-un pada Januari 2016 mengejutkan dunia dengan menguji coba bom hidrogen. Sebuah jenis bom paling dahsyat di dunia yang kekuatannya 25 ribu kali dari bom nuklir konvensional yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang saat Perang Dunia II.
Dalam uji coba miniatur bom hidrogen oleh rezim Pyongyang menimbulkan gempa bumi berkekuatan 5,1 skala richter (SR) versi pusat geologi Amerika Serikat (USGS).
Apa sebenarnya bom hidrogen? Bom hidrogen tercipta tak lepas dari pengembangan senjata nuklir. Senjata nuklir yang paling mematikan di dunia mempunyai dua tipe dasar. Tipe pertama menghasilkan energi yang ledakannya hanya dari proses reaksi fisi. Senjata nuklir tipe pertama inilah yang dinamakan bom atom atau atomic bomb atau juga dikenal sebagai A-bombs. Energi bom atom ini hanya diproduksi dari inti atom.
Tantangan utama pada semua desain senjata nuklir adalah untuk memastikan sebanyak mungkin bahan bakar fisi terkonsumsi sebelum senjata itu hancur. Jumlah energi yang dilepaskan oleh pembelahan bom dapat berkisar dari sekitar satu ton TNT hingga sekitar 500.000 ton (500 kilo ton) dari TNT.
Sedangkan tipe senjata nuklir kedua adalah bom hidrogen (H-bomb). Bom ini prinsip pembuatannya dengan memproduksi sebagian besar energi melalui reaksi fusi nuklir. Bom hidrogen juga kerap dinamakan sebagai senjata termonuklir. Alasannya, tipe bom nuklir ini didasarkan pada proses fusi nuklir yang menggabungkan isotop-isotop hidrogen (deuterium dan tritium).
Bom hidrogen, sejauh ini, merupakan senjata paling merusak yang pernah diciptakan manusia. Bom ini merupakan jenis yang paling kuat dari bom nuklir, dengan kekuatan hingga 25 ribu kali bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki.
Dalam pemboman di Nagasaki dan Hiroshima, Presiden AS kala itu Harry S. Truman mengatakan bahwa bom atom yang dijatuhkan di dua kota di Jepang tersebut memiliki kekuatan yang sama dengan cara kerja matahari. Tapi, klaim Truman tidak benar. Bom yang memiliki cara kerja matahari sejatinya adalah bom hidrogen bukan bom atom.
Selain Korut, AS dan Rusia dipastikan mengandalkan bom hidrogen sebagai tulang punggung militer mereka. Prinsip dari bom hidrogen pertama kali diuji coba oleh militer AS pada 9 Mei 1951. Sedangkan uji coba resmi bom hidrogen yang sebenarnya dilakukan AS pada 1 November 1952 yang diledakkan di Atol Enewetak, Pasifik. Bom hidrogen pertama itu dinamakan Ivv Mike yang mengambil nama operasi AS yang saat itu bernama “Ivv Operation”.
Baca juga: