Sekitar 1.000 penerbang dan jet tempur Angkatan Udara Amerika Serikat dan Korea Selatan menggeber latihan besar-besaran dalam dua minggu ke depan. Latihan dengan sandi Max Thunder ini menjadi latihan udara terbesar yang pernah diselenggarakan di Korea Selatan.
Komando Pasifik Amerika Serikat mengungkapkan latihan tempur gabungan digelar mulai Senin 17 April 2017 dan akan berlangsung hingga akhir April.
Latihan digelar di tengah ketegangan yang semakin tinggi di Semenanjung Korea. Bukan rahasia lagi latihan kerap kali menjadi bagian dari strategi untuk melakukan serangan pada sebuah negara.
Latihan militer bersama akan melibatkan F-16 dari Angkatan Amerika, AV-8BS Marinir, dan EA-18G Angkatan Laut Amerika. Sedangkan Korea Selatan akan mengerahkan 500 personel, sejumlah F-15K, F-16, F-5E, dan jet tempur F-4E, serta pesawat lain milik mereka.
“Latihan ini akan menguji kemampuan tempur udara kami dan menyoroti komitmen kuat antara kemampuan multifaset yang kita miliki di teater ini AS dan [Korea Selatan],” kata Letnan Jenderal Thomas W. Bergeson, komandan Angkatan Udara ke-7, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikutip Dailly Caller Senin. Latihan militer bersama akan dipusatkan dari Kunsan Air Base.
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Letjen H.R. McMaster pada Minggu mengingatkan bahwa situasi tegang di semenanjung Korea tidak bisa ditahan lagi.
“Sudah jelas bahwa presiden bertekad untuk tidak membiarkan kemampuan semacam ini mengancam Amerika Serikat . Presiden kami akan mengambil tindakan untuk kepentingan terbaik rakyat Amerika,” jelasnya.