Korps Marinir Amerika Serikat berencana untuk menjadikan kapal serbu amfibi mereka menjadi kapal induk ringan yang mampu membawa hingga 20 jet tempur F-35B dan helikopter. Ini berarti meningkat sangat tajam dibandingkan kemampuan yang ada sekarang ini.
Dalam dokumen strategi penerbangan Korps Marinir 2017 kapal serbu ini diharapkan akan menutup tingginya permintaan terhadap 10 kapal induk Angkatan Laut Amerika.
“Meski kapal serbu amfibi tidak akan menggantikan kapal induk, dapat saling melengkapi, jika digunakan dalam cara imajinatif,” tulis dokumen strategi yang dikutip War is Boring Senin 17 April 2017.
Biasanya, kapal amfibi Kelas Wasp Amerika memiliki sayap udara terdiri yang terdiri dari enam sampai delapan jet AV-8B Harrier atau F-35B dan hingga 10 tiltrotor MV-22 serta empat helikopter angkut berat CH-53E. Korps Marinir percaya bahwa dengan menghilangkan CH-53 dari sayap udara dan memotong jumlah V-22 hanya menjadi empat, itu dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk bisa membawa F-35 antara 16- 20.
“Sebuah kapal serbu amfibi dilengkapi dengan 16-20 F-35B dengan kemampuan pengisian bahan bakar udara organik akan menciptakan peluang bagi komandan pasukan angkatan laut,” tulis dokumen strategi tersebut. Sebuah kapal induk ringan sarat dengan F-35 bisa mendukung satuan tugas amfibi, melengkapi kapal induk atau beroperasi secara independen.
Pada musim panas 2015, Marinir menjadi layanan bersenjata pertama di dunia yang membawa F-35 ke layanan garis depan. Korps telah mempercepat konversi dari F / A-18 dan diperkirakan akan mengoperasikan 185 F-35B pada tahun 2025. Jumlah yang cukup untuk melengkapi setiap kapal yang mereka miliki. Dari sembilan kapal serbu di armada, tujuh biasanya tersedia untuk operasi garis depan.
Ide untuk menjadikan kapal amfibi sebagai kapal induk ringan sudah pernah terjadi sebelumnya. Angkatan Laut Inggris, Spanyol, Italia, India dan Thailand semuanya mengoperasikan kapal dengan sayap tetap seukuran seperti kapal serbu Angkatan Laut AS, masing-masing menggunakan Harrier sebagai aset udara utama mereka. Amerika juga telah bereksperimen dengan sayap udara Harrier lebih besar. Pada lima kesempatan, menurut dokumen strategi tersebut, kapal serbu kelas Wasp telah berlayar dengan membawa Harrier tambahan.
Terutama, selama invasi pimpinan AS ke Irak pada tahun 2003, USS Bataan dan USS Bonhomme Richard masing-masing membawa 26 dan 22 AV-8BS. Kapal berfungsi seperti supercarriers dengan meluncurkan serangan mendadak ke target darat, meskipun kurang intensif dibandingkan dengan yang dilakukan kapal induk.
Tetapi kapal Kelas Wasp tidak memiliki hanggar dan dek ruang untuk secara nyaman menangani dua lusin atau lebih Harrier. “Kapal ini tidak pernah dirancang untuk membawa begitu banyak Harrier, tapi kami sudah bisa menampung mereka dan misi tercapai,” Letnan Larry Young, petugas penanganan pesawat di USS Bataan dalam komentarnya tahun 2003.
Untuk itu, Angkatan Laut merancang kapal amfibi baru Kelas Amerika dengan hanggar yang lebih besar, penyimpanan senjata dan tangki bahan bakar yang lebih besar. USS America mulai beroperasi pada 2014 sementara USS Tripoli hampir selesai.
F-35 tidak akan beroperasi sendiri. Menurut dokumen strategi Marinir, kapal serbu ini juga akan membawa V-22 dilengkapi dengan tangki bahan bakar ekstra dan selang reelable untuk digunakan sebagai kapal tanker udara. Marinir berencana untuk menyebarkan V-22 tanker dimulai pada 2018. tanker tiltrotor akan memperluas jangkauan F-35B untuk misi serangan yang mendalam.